Contoh Kecelakaan Kerja Di Laboratorium Dan Materi Kimia Berbahaya Di Laboratorium
Berikut ini merupakan berberapa hal yang harus diperhatikan wacana keselamatan kerja dilaboratorium Kimia dan Biologi ialah alat keselamatan kerja di laboratorium, kecelakaan kerja di laboratorium, dan materi kimia berbahaya di laboratorium.
Agar keselamatan kerja sanggup terwujud, kita harus memahami dan melaksanakan tata tertib yang berlaku di laboratorium. Misalnya, setiap melaksanakan pengamatan di laboratorium harus ada pembimbing dan mengembalikan alat dan materi ke kawasan semula.
Perhatikan cara memegang dan membawa alat mikroskop yang benar! Peganglah mikroskop dengan dua tangan. Tangan kanan memegang lengan mikroskop dan tangan kiri menyangga kaki mikroskop.
Mikroskop diletakkan di atas meja yang datar dengan pecahan lengannya sempurna di hadapanmu. Selain alat juga terdapat bahan-bahan, misalnya materi kimia. Bahan-bahan kimia disimpan dan terdapat pada botol-botol. Apa Saja yang Termasuk Bahan yang Berbahaya?
a. Luka yang disebabkan oleh benda tajam, pecahan kaca, atau luka bakar.
b. Terkena percikan cairan yang korosif, misalnya asam pekat ibarat asam klorida (HCl) dan asam sulfat/air aki (H2SO4) atau basa kuat, baik mata maupun pecahan badan lainnya.
c. Terkena zat beracun.
d. Gigitan binatang berbisa yang dipelihara.
e. Pingsan yang disebabkan oleh gas yang memusingkan ibarat gas dari larutan formalin.
f. Terkena sengatan arus listrik.
g. Kebakaran yang disebabkan oleh letusan atau ledakan yang terjadi akhir hasil percobaan.
a. Bahan kimia beracun (Toksin), ialah materi kimia yang sanggup menimbulkan ancaman terhadap kesehatan insan atau menimbulkan maut apabila terserap ke dalam badan lantaran tertelan, lewat pernapasan, dan kontak dengan kulit. Contohnya senyawa logam, materi pelarut, gas beracun, dan pestisida.
b. Bahan kimia korosif, ialah materi kimia yang lantaran reaksinya menimbulkan kerusakan apabila kontak dengan jaringan hidup atau materi lainnya.
c. Bahan gampang terbakar, ialah materi kimia yang gampang bereaksi dengan oksigen dan menimbulkan kebakaran.
d. Bahan peledak, ialah materi kimia yang bereaksi dengan materi lainnya sehingga menghasilkan atau adanya gas dalam jumlah besar dan bertekanan tinggi disertai suhu yang tinggi.
Perhatikan pola materi kimia beracun beserta gangguannya pada tabel berikut ini.
a. Menggunakan materi kimia secukupnya berdasarkan yang dianjurkan.
b. Mengembalikan ke asalnya apabila sudah tidak dipakai lagi.
c. Mengambil materi kimia dari botol harus memakai pipet yang bersih.
d. Hati-hati dikala mengambil, membawa dan meletakkan
e. Harus memperhatikan sistem label pada botol yang digunakan.
Baca juga: Simbol Bahan Kimia Berbahaya Sumber https://www.berpendidikan.com
Keselamatan Kerja di Laboratorium
Dalam melaksanakan pengamatan dengan memakai alat dan bahan, perlu menerima perhatian khusus terutama mengenai keselamatan. Alat dan materi yang kita gunakan untuk pengamatan, jikalau tidak hati-hati, sanggup menimbulkan kecelakaan.Agar keselamatan kerja sanggup terwujud, kita harus memahami dan melaksanakan tata tertib yang berlaku di laboratorium. Misalnya, setiap melaksanakan pengamatan di laboratorium harus ada pembimbing dan mengembalikan alat dan materi ke kawasan semula.
Cara Membawa Alat dan Bahan Secara Aman
Alat-alat yang terdapat di laboratorium terdiri dari alat-alat biologi, alat-alat fisika, dan alat-alat kimia. Alat-alat itu ada yang terbuat dari kaca, kayu, logam, dan porselen. Alat yang terbuat dari beling atau materi yang gampang pecah atau patah harus dijaga, lantaran apabila pecah menimbulkan alat rusak tidak sanggup dipakai kembali, dan pecahannya sanggup membahayakan badan kita.Perhatikan cara memegang dan membawa alat mikroskop yang benar! Peganglah mikroskop dengan dua tangan. Tangan kanan memegang lengan mikroskop dan tangan kiri menyangga kaki mikroskop.
Mikroskop diletakkan di atas meja yang datar dengan pecahan lengannya sempurna di hadapanmu. Selain alat juga terdapat bahan-bahan, misalnya materi kimia. Bahan-bahan kimia disimpan dan terdapat pada botol-botol. Apa Saja yang Termasuk Bahan yang Berbahaya?
Contoh Kecelakaan Kerja di Laboratorium
Berikut beberapa pola kecelakaan yang sering terjadi di dalam laboratorium:a. Luka yang disebabkan oleh benda tajam, pecahan kaca, atau luka bakar.
b. Terkena percikan cairan yang korosif, misalnya asam pekat ibarat asam klorida (HCl) dan asam sulfat/air aki (H2SO4) atau basa kuat, baik mata maupun pecahan badan lainnya.
c. Terkena zat beracun.
d. Gigitan binatang berbisa yang dipelihara.
e. Pingsan yang disebabkan oleh gas yang memusingkan ibarat gas dari larutan formalin.
f. Terkena sengatan arus listrik.
g. Kebakaran yang disebabkan oleh letusan atau ledakan yang terjadi akhir hasil percobaan.
Bahan Kimia Berbahaya di Laboratorium
Pada umumnya materi kimia berbahaya dikelompokkan menjadi beberapa golongan, di antaranya:a. Bahan kimia beracun (Toksin), ialah materi kimia yang sanggup menimbulkan ancaman terhadap kesehatan insan atau menimbulkan maut apabila terserap ke dalam badan lantaran tertelan, lewat pernapasan, dan kontak dengan kulit. Contohnya senyawa logam, materi pelarut, gas beracun, dan pestisida.
b. Bahan kimia korosif, ialah materi kimia yang lantaran reaksinya menimbulkan kerusakan apabila kontak dengan jaringan hidup atau materi lainnya.
c. Bahan gampang terbakar, ialah materi kimia yang gampang bereaksi dengan oksigen dan menimbulkan kebakaran.
d. Bahan peledak, ialah materi kimia yang bereaksi dengan materi lainnya sehingga menghasilkan atau adanya gas dalam jumlah besar dan bertekanan tinggi disertai suhu yang tinggi.
Perhatikan pola materi kimia beracun beserta gangguannya pada tabel berikut ini.
Jenis Zat Beracun | Jenis Bahan | Gangguan Akibat Keracunan |
1. Logam Metaloid | a. Timbal (Pb) | Saraf, ginjal, dan darah |
b. Raksa (Hg) | Saraf dan ginjal | |
c. Cadmium | Hati, ginjal, dan darah | |
d. Krom (Cr) | Kanker | |
e. Arsen | Iritasi dan kanker | |
2. Bahan Pelarut | a. Bensin dan minyak | Pusing dan koma |
b. Alkohol | Penglihatan, koma, dan saraf | |
c. Glikol | Ginjal, hati, dan tumor | |
3. Gas Beracun | a. Asam sianida | Pusing |
b. Asam sulfida | Sesak napas, kejang, dan hilang | |
c. Karbon monoksida | Sesak napas, otak, jantung, dan saraf | |
d. Nitrogen monoksida | Sesak napas, iritasi, dan kematian | |
e. Aspiksian | Sesak napas dan kekurangan oksigen | |
4. Pestisida | Berbagai macam obat pembasmi hama tanaman | Pusing, kejang, hilang kesadaran, dan kematian |
5. Karsinogen | a. Benzena | Leukemia |
b. Asbes | Paru-paru | |
c. Krom | Paru-paru |
Bagaimana Sikap Kita Terhadap Bahan yang Berbahaya?
Untuk menghindari dan mengurangi kecelakaan dan ancaman dari bahan-bahan yang beracun itu, perlu kita perhatikan perilaku kita terhadap bahan-bahan tersebut dengan cara:a. Menggunakan materi kimia secukupnya berdasarkan yang dianjurkan.
b. Mengembalikan ke asalnya apabila sudah tidak dipakai lagi.
c. Mengambil materi kimia dari botol harus memakai pipet yang bersih.
d. Hati-hati dikala mengambil, membawa dan meletakkan
e. Harus memperhatikan sistem label pada botol yang digunakan.
Baca juga: Simbol Bahan Kimia Berbahaya Sumber https://www.berpendidikan.com