Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kultur Jaringan & Titipotensi Sel

Kultur Jaringan Setelah mengetahui fungsi dan jenis jaringan pada tumbuhan, kita sanggup memanfaatkan jaringan ini untuk memperbanyak sel. Setiap sel dalam satu flora mempunyai gosip genetik yang sama. Hal tersebut pada nantinya akan beruhubungan dengan yang namanya kultur jaringan dan titipotensi sel. Apa sih kultur jaringan dan titipotensi sel itu? Nah, pada kesemptan kali ini akan membahasanya di sini. Semoga bermanfaat. Check this out!!!

 Setelah mengetahui fungsi dan jenis jaringan pada flora Kultur Jaringan & Titipotensi Sel

A. Apa itu Kultur Jaringan dan Titipotensi Sel?

Sel ini mempunyai kemampuan untuk tumbuh menjadi individu gres yang utuh menyerupai induknya, alasannya ialah bisa melaksanakan seluruh kegiatan metabolisme dan mengekspresikan semua gosip genetiknya di bawah kondisi yang memenuhi syarat sehingga sanggup membentuk organisme yang lengkap dan terdiferensiasi penuh. Potensi sel ini disebut totipotensi atau berpotensi penuh.

Dengan totipotensi, satu tumbuhan sanggup di klon menjadi banyak tumbuhan yang identik. Kemampuan sel ini menyebabkan para ilmuwan tertarik untuk menyebarkan sel atau jaringan tersebut menjadi individu baru. Usaha untuk memperoleh individu gres dari satu sel atau jaringan disebut kultur jaringan.

B. Proses Kultur Jaringan

Prinsip dasar kultur jaringan sama dengan stek. Setiap potongan cuilan badan flora akan menjadi satu individu gres yang utuh (mikropropagasi). Jika kondisi lingkungan sesuai dan cukup nutrien, maka setiap irisan cuilan badan flora ini akan bisa tumbuh menjadi sejumlah individu yang mempunyai sifat yang sama dengan induknya.

Tumbuhan mempunyai hormon endogen yang bisa memacu pertumbuhan, menyerupai auksin dan sitokinin. Hormon ini akan memacu pembelahan sel flora sehingga terjadi pertumbuhan. Dengan menambah hormon pertumbuhan (auksin) pada kultur sel, sel-sel atau jaringan ini akan membelah membentuk massa sel-sel kalus yang belum terdiferensiasi. Terdiferensiasi ialah awal proses terbentuknya organ yang ditandai dengan hasil pembelahan sel yang berbeda bentuk polanya kearah pembentukan organ tertentu. Kemudian, selsel kalus tersebut ditumbuhkan menjadi individu baru. Untuk lebih memahami, mari cermati gambar di atas.

Pada kultur jaringan, tahap-tahap perkembangan sel somatik menjadi embrio sama dengan pertumbuhan zigot. Bedanya zigot (2n) dihasilkan melalui perkawinan sperma dan ovum yang bersifat haploid (n). Pertumbuhan embrio ini dimulai dari sel > globular > bentuk jantung > bentuk torpedo > bentuk kotiledon > flora muda.

Tumbuhan hasil kultur jaringan disebut klon. Tumbuhan gres ini sanggup dikembangkan di lahan biasa atau pada media hidroponik. Dengan kultur jaringan akan dihasilkan tumbuhan secara massal tanpa areal yang luas dengan kualitas dengan induknya sehingga kebutuhan pangan masyarakat akan terpenuhi.

C. Langkah-Langkah Teknik Kultur Jaringan

Langkah-langkah teknik kultur jaringan bisa diperjelas dengan melihat gambar di atas. Adapun langkah-langkah teknik kultur jaringan ialah sebagai berikut:


  1. Siapkan media tumbuh yang terdiri atas adonan garam mineral berisi unsur makro dan mikro, asam amino, vitamin, gula serta hormon flora dengan perbandingan tertentu.
  2. Siapkan eksplan (jaringan yang akan dikultur). Pada gambar terlihat eksplan berupa potongan dari akar tumbuhan wortel.
  3. Tanamkan eksplan pada media yang telah disiapkan.
  4. Setelah terbentuk calon flora (akar, tunas) maka dipindahkan ke media tanah untuk tumbuh menjadi tumbuhan dewasa.

D. Masalah (Gangguan) pada Kultur Jaringan

Gangguan kultur jaringan sanggup menyebabkan kematian eksplan. Gangguan kultur jaringan secara umum sanggup muncul dari materi yang ditanam, lingkungan kultur maupun insan yang melakukannya. Masalah yang muncul, antara lain :
  1. Kontaminasi oleh bakteri, jamur, virus, dan lain-lain. Agar terhindar dari kontaminasi maka langkah-langkah pelaksanaan-nya harus mengikuti mekanisme yang benar dan dalam keadaan steril.
  2. Browning (pencoklatan), untuk mengatasinya dengan cara mengabsorbsi fenol penyebab pencoklatan dengan arang aktif.

E. Kelebihan dan Kelemahan Teknik Kultur Jaringan

Perbanyakan tumbuhan secara kultur jaringan mempunyai kelebihan antara lain menyerupai berikut.
  1. Kultur jaringan merupakan suatu cara menghasilkan jumlah bibit tumbuhan yang banyak dalam waktu singkat.
  2. Tidak memerlukan daerah yang luas.
  3. Tidak tergantung pada animo sehingga bisa dilaksanakan sepanjang tahun.
  4. Bibit yang dihasilkan lebih sehat.
  5. Memungkinkan dilakukannya manipulasi genetik.

Selain mempunyai kelebihan, kultur jaringan ternyata juga mempunyai kekurangan, menyerupai berikut.
  1. Memerlukan biaya besar alasannya ialah harus dilakukan di dalam laboratorium dan memakai materi kimia.
  2. Memerlukan keahlian khusus.
  3. Memerlukan aklimatisasi ke lingkungan eksternal alasannya ialah tumbuhan hasil kultur biasanya berukuran kecil dan bersifat aseptik serta sudah terbiasa berada di daerah yang mempunyai kelembapan udara tinggi.


Semoga klarifikasi mengenai Kultur Jaringan dan Titipotensi Sel di atas bisa menjadi tumpuan sahabat sekalian dan tentunya bermanfaat. Apabila ada kesalahan baik berupa penulisan maupun pembahasa dari artikel di atas, mohon kiranya kritik dan saran yang membangun untuk kemajuan bersama. Jangan lupa like dan share juga ya sobat. Terima kasih... ZONA SISWA | Ikut Mencerdaskan Bangsa

Ayo kirimkan karya sahabat berupa puisi, gosip unik, cerpen, cerbung, dan lainnya di Mading . Dan jadikan karya sahabat dibaca oleh ribuan orang setiap harinya. Buruan, kirim yang banyak!!!

Sumber http://www.zonasiswa.com