Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengertian Arus Kas Masuk Dan Keluar

Pengertian Arus Kas Masuk Dan Keluar. Keberadaan kas dalam suatu perusahaan dapapt dilihat sebagai suatu fatwa (arus kas). Berikut ialah klarifikasi seputar perihal pengertian Arus Kas, Arus Kas Masuk, Arus Kas Keluar.

 Keberadaan kas dalam suatu perusahaan dapapt dilihat sebagai suatu fatwa  Pengertian Arus Kas Masuk Dan Keluar

Definisi Arus Kas

Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia definisi arus kas ialah “Arus kas ialah arus masuk dan arus keluar atau setara kas” Dari definisi diatas sanggup kita ketahui bahwa arus kas merupakan jumlah kas yang mengalir masuk dan keluar dari suatu perusahaan dalam suatu periode tertentu. Dengan kata lain, arus kas ialah perubahan yang terjadi dalam asumsi kas suatu periode tertentu.

Aliran kas masuk (cash inflow) merupakan fatwa sumber – sumber darimana kas diperole.

Arus kas keluar (cash outflow) merupakan kebutuhan kas untuk pembayaran – pembayaran”.

Arus kas masuk dan arus kas keluar masing – masing terbagi menjadi dua :

Arus kas masuk (cash inflow)

  1. Bersifat rutin, contohnya :penerimaan dari hasil penjualan secara tunai, penerimaan piutang yang telah dijadwalkan sesuai dengan penjualan kredit yang dilakukan, dan lain – lain.
  2. Bersifat tidak rutin, contohnya : penerimaan uang sewa gedung, penerimaan modal saham, penerimaan utang atau kredit, penerimaan bunga, dan lain – lain.

Arus kas keluar (cash outflow)

  1. Bersifat rutin, contohnya : pembelian materi baku dan materi pembantu, membayar upah dan gaji, membeli peralatan kantor habis pakai, dan lain – lain.
  2. Bersifat tidak rutin, contohnya : pembelian aktiva tetap, pembayran angsuran utang, pembayaran dividen, dan lain – lain.

Kelebihan arus kas masuk terhadap arus kas keluar merupakan saldo kas yang akan tertahan di dalam perusahaan. Besarnya saldo kas ini akan mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Jumlah saldo kas perusahaan akan meningkat apabila arus kas masuk yang berasal dari penjualan tunai dan kredit sanggup terkumpul lebih besar dari pada arus kas keluar untuk materi mentah, tenaga kerja, dan biaya lainnya.

Makin besar jumlah kas perusahaan berarti perusahaan memiliki risiko yang lebih kecil untuk tidak memenuhi kewajibannya. Tetapi tidak berarti bahwa perusahaan harus mempertahankan persediaan kas yang besar, alasannya ialah semakin besar jumlah kas akan semakin besar uang kas yang menganggur.
.