Arti Persekusi Dan Sinonimnya Dalam Bahasa Indonesia
Kata 'persekusi' menjadi kata yang banyak digunakan akhir-akhir ini. Tokoh, bahkan presiden memakai istilah ini untuk menunjuk orang atau sekelompok orang yang melaksanakan penganiayanan terhadap orang lain alasannya yaitu perbedaan pendapat.
Persekusi bukan kata gres dalam bahasa Indonesia. Sudah ada dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi keempat yang terbit pada tahun 2008. (mungkin juga sudah ada pada kamus-kamus sebelumnya, tapi alasannya yaitu saya tidak sanggup melacak, saya hanya sanggup menyampaikan 'mungkin').
Persekusi dalam bahasa Indonesia memeliki arti "pemburuan otoriter terhadap seorang atau sejumlah warga dan disakiti, dipersusah, atau ditumpas". Istilah ini menjadi pembahasan banyak orang dan banyak tokoh alasannya yaitu terjadi perkara penganiayaan terhadap seseorang yang dilakukan oleh sekelompok orang yang direkam dan diunggah ke dunia maya sehingga diketahui oleh banyak orang.
Bentuk turunan (kata berimbuhan) yang memakai kata dasar persekusi yaitu kata memerkusi. Artinya menyiksa, menganiaya. Keduanya baik kata persekusi dan memerkusi adalah verba alias kata kerja.
Kata persekusi dalam bahasa Indonesia diserap dari bahasa Inggris persecution yang mempunyai penjelasan hostility and ill-treatment, especially because of race or political or religious beliefs. Jika diterjemahkan bebas menjadi: Permusuhan dan penganiayaan, terutama alasannya yaitu ras atau keyakinan politik atau agama.
Makara titik tekannya ada pada penganiayaan atas dasar politik dan agama.
Sementara itu, dalam praktinya di dunia yang dimaksud dengan persekusi tidak hanya sebatas penganiayaan dan pemburuan serta pembasmian hanya berdasar agama dan politik. Persekusi menurut ras, entik, bahkan kecenderungan biologis pun sanggup terjadi. Yang paling parah yaitu adanya persekusi bagi pengidap autisme.
Persekusi terhadap autisme terjadi di Kamerun (Lihat https://en.wikipedia.org/wiki/Persecution).
Yang menjadi korban persekusi (seperti halnya kejahatan lainnya) yaitu pihak yang lemah alias minoritas. Penganut agama yang pernah menjadi korban persekusi yaitu penganut atheisme, kaum Bahais, Penganut Kristen, Falun Gong (kepercayaan di Tiongkok), Muslim, Hindu, Kaum Sikh, dan Yahudi. Hampir semua agama di dunia pernah menjadi Korban Persekusi.
Melihat arti-arti tersebut, sinonim persekusi dalam bahasa Indonesia antara lain genosida (pembersihan etnis), main hakim sendiri (berkaitan dengan pemburuan dan penganiayaan);
Istilah lain yang berkaitan dengan (bisa juga disebut sebagai sinonimnya) yaitu istilah: pembantaian; pelecehan; intimidasi; diskriminasi; penindasan.
Di Indonesia perkara persekusi tidak hanya terjadi kini ini. Dahulu pada insiden Geger 66, alasannya yaitu pilihan politik yang berbeda, para anggota Partai Komunis Indonesia dikejar-kejar dan menjadi sasaran pencucian orang penganut ideologi komunisme.
Tak usang kemudian, anggota NU (ketika masih menjadi partai politik) di abad Orde Baru juga menjadi sasaran persekusi. Terlebih anggota NU yang ada di tanah persil (tanah negara yang dikelola oleh BUMN). Mereka dikejar-kejar alasannya yaitu perbedaan pilihan politik.
Jangan kaget dengan istilah 'persekusi'. Indonesia sudah pernah mengalami itu, hanya saja istilah yang digunakan berbeda. Harusnya, yang perlu dilakukan yaitu bagaimana caranya biar kita semua, seluruh bangsa Indonesia tidak melaksanakan dan tidak menjadi korban persekusi.
Mungkin ada baiknya kita berguru perkusi saja, tanpa berguru persekusi. Karena pasti, memainkan perkusi pasti jauh lebih asyik dari pada main-main dengan persekusi.
Semoga penjelasn tentan arti kata persekusi dan sinonimnya dalam bahasa Indonesia ini tidak menambah karut-marut dilema bangsa yang tak kunjung usai ini.
Salam Pustamun!
Persekusi bukan kata gres dalam bahasa Indonesia. Sudah ada dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi keempat yang terbit pada tahun 2008. (mungkin juga sudah ada pada kamus-kamus sebelumnya, tapi alasannya yaitu saya tidak sanggup melacak, saya hanya sanggup menyampaikan 'mungkin').
Persekusi dalam bahasa Indonesia memeliki arti "pemburuan otoriter terhadap seorang atau sejumlah warga dan disakiti, dipersusah, atau ditumpas". Istilah ini menjadi pembahasan banyak orang dan banyak tokoh alasannya yaitu terjadi perkara penganiayaan terhadap seseorang yang dilakukan oleh sekelompok orang yang direkam dan diunggah ke dunia maya sehingga diketahui oleh banyak orang.
Bentuk turunan (kata berimbuhan) yang memakai kata dasar persekusi yaitu kata memerkusi. Artinya menyiksa, menganiaya. Keduanya baik kata persekusi dan memerkusi adalah verba alias kata kerja.
Kata persekusi dalam bahasa Indonesia diserap dari bahasa Inggris persecution yang mempunyai penjelasan hostility and ill-treatment, especially because of race or political or religious beliefs. Jika diterjemahkan bebas menjadi: Permusuhan dan penganiayaan, terutama alasannya yaitu ras atau keyakinan politik atau agama.
Makara titik tekannya ada pada penganiayaan atas dasar politik dan agama.
Sementara itu, dalam praktinya di dunia yang dimaksud dengan persekusi tidak hanya sebatas penganiayaan dan pemburuan serta pembasmian hanya berdasar agama dan politik. Persekusi menurut ras, entik, bahkan kecenderungan biologis pun sanggup terjadi. Yang paling parah yaitu adanya persekusi bagi pengidap autisme.
Persekusi terhadap autisme terjadi di Kamerun (Lihat https://en.wikipedia.org/wiki/Persecution).
Yang menjadi korban persekusi (seperti halnya kejahatan lainnya) yaitu pihak yang lemah alias minoritas. Penganut agama yang pernah menjadi korban persekusi yaitu penganut atheisme, kaum Bahais, Penganut Kristen, Falun Gong (kepercayaan di Tiongkok), Muslim, Hindu, Kaum Sikh, dan Yahudi. Hampir semua agama di dunia pernah menjadi Korban Persekusi.
Melihat arti-arti tersebut, sinonim persekusi dalam bahasa Indonesia antara lain genosida (pembersihan etnis), main hakim sendiri (berkaitan dengan pemburuan dan penganiayaan);
Istilah lain yang berkaitan dengan (bisa juga disebut sebagai sinonimnya) yaitu istilah: pembantaian; pelecehan; intimidasi; diskriminasi; penindasan.
Di Indonesia perkara persekusi tidak hanya terjadi kini ini. Dahulu pada insiden Geger 66, alasannya yaitu pilihan politik yang berbeda, para anggota Partai Komunis Indonesia dikejar-kejar dan menjadi sasaran pencucian orang penganut ideologi komunisme.
Tak usang kemudian, anggota NU (ketika masih menjadi partai politik) di abad Orde Baru juga menjadi sasaran persekusi. Terlebih anggota NU yang ada di tanah persil (tanah negara yang dikelola oleh BUMN). Mereka dikejar-kejar alasannya yaitu perbedaan pilihan politik.
Jangan kaget dengan istilah 'persekusi'. Indonesia sudah pernah mengalami itu, hanya saja istilah yang digunakan berbeda. Harusnya, yang perlu dilakukan yaitu bagaimana caranya biar kita semua, seluruh bangsa Indonesia tidak melaksanakan dan tidak menjadi korban persekusi.
Mungkin ada baiknya kita berguru perkusi saja, tanpa berguru persekusi. Karena pasti, memainkan perkusi pasti jauh lebih asyik dari pada main-main dengan persekusi.
Semoga penjelasn tentan arti kata persekusi dan sinonimnya dalam bahasa Indonesia ini tidak menambah karut-marut dilema bangsa yang tak kunjung usai ini.
Salam Pustamun!