Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Filum Coelenterata: Struktur Tubuh, Sistem Reproduksi, Klasifikasi, & Kegunaan

Filum Coelenterata? Terdengar absurd bukan? Kalau terumbu karang, ubur-ubur atau anemon maritim niscaya sudah pernah lihat kan? Karang atau koral, ubur-ubur, atau anemon maritim yakni beberapa pola dari phylum coelenterata (hewan berongga). Nah pada kesempatan kali ini, ingin membahas tuntas mengenai coelenterata. Semoga bermanfaat. Check this out!!!

Coelenerata atau Cnidaria tergolong kedalam binatang tak bertulang belakang (inverterbrata). Kata Coelenterata berasal dari bahasa Yunani dari kata coelon yang berarti berongga dan enteron yang berarti perut. Makanya banyak orang juga menyebutnya binatang perut berongga.  Makanan masuk melalui ekspresi kemudian masuk ke perut. Rongga badan dipakai sebagai kawasan pencernaan makanan dan sebagai alat pengedar sari makanan dan sisa makanan dikeluarkan.

Coelenterata juga disebut Cnidaria yang mana kata tersebut juga berasal dari Yunani, Cnido yang berarti penyengat. Yup, coelenerata mempunyai sel penyengat yang terletak pada tentakel disekitar mulutnya. Tidak mirip porifera, struktur badan coelenterata lebih kompleks dengan sel-sel yang sudah terorganisasi oleh saraf sederhana yang membentuk jaringan dan fungsi.

A. Struktur Tubuh Coelenterata

Coelenterata mempunyai dua lapisan sel tunas, yaitu lapisan luar sebagai epidermis dan lapisan dalam sebagai gastrodermis, mempunyai satu lubang yang berfungsi sebagai ekspresi dan juga sebagai anus serta sel penyengat pada epidermisnya. Antara epidermis dan gastrodermis terdapat suatu ruang yang berisi massa mirip jeli yang disebut mesogloea. Mempunyai dua bentuk tubuh, yaitu bentuk polip dan medusa yang terjadi dalam siklus hidupnya mirip yang terjadi pada ubur-ubur, anemon, dan karang laut.

Polip berbentuk silindris, bab proksimal melekat, bab distal mempunyai ekspresi yang dilingkupi tentakel, berkoloni, serta gonad sanggup eksternal dan sanggup pula internal. Medusa berbentuk mirip payung atau lonceng dengan tentakel menggantung di permukaannya. Ruang digesti berupa terusan radial, bercabang empat, dan bermuara di terusan sirkular.


B. Sistem Reproduksi Coelenterata


Ada dua cara perkembangbiakan coelenterata, yaitu aseksual (begetatif) dan seksual (generatif). Berikut yakni penjelasannya:

1. Aseksual (Vegatatif)
Proses perekembangbiakan aseksual pada coelenterata dilakukan dengan membentuk kuncup di bab kaki pada fase polip. Kuncup tersebut makin usang makin membesar yang kemudian membentuk tentakel. Kuncup tumbuh disekitar kaki hingga besar hingga induknya menciptakan kuncup baru. Semakin banyak kemudian menjadi koloni.

2. Seksual (Generatif)
Proses perkembangbiakan seksual pada coelenterata dilakukan dengan peleburan sel sperma dengan sel ovum (telur) yang terjadi pada fase medusa. Letak testis di bersahabat tentakel sedangkan ovarium bersahabat kaki. Sperma masak dikeluarkan kemudian berenang hingga menuju ovum. Ovum yang dibuahi akan membentuk zigot. Mula-mula zigot tumbuh di ovarium hingga menjadi larva. Larva bersilia disebut Planula. Planula berenang meninggalkan induk dan membentuk polip di dasar perairan.


ubur atau anemon maritim niscaya sudah pernah lihat kan Filum Coelenterata: Struktur Tubuh, Sistem Reproduksi, Klasifikasi, & Kegunaan
Perkembangbiakan Coelenterata

C. Klasifikasi Coelenterata

Hewan coelenterata sanggup diklasifikasikan ke dalam 4 kelas, yaitu sebagai berikut:
 
1. Hydrozoa

Hydrozoa berasal dari bahasa yunani, yaitu hydro yang berarti air dan zoa yang berarti hewan. Hewan ini membentuk koloni kecil berbentuk polip dominan, sebagian membentuk medusa yang mempunyai laci dan payung melalui pembentukan tunas, contohnya, Hydra, Gonionemus, dan Obelia.

Hydra merupakan polip air tawar, tidak melalui stadium medusa, berukuran 6 – 15 mm, mempunyai 6 – 10 tentakel yang mengelilingi hipostoma. Di dalam hipostoma terdapat mulut. Di dalam ekspresi terdapat sel penyengat yang mengandung nematokis. Hewan ini sanggup berkembang biak secara seksual dan aseksual (pertunasan).

Gonionemus hidup di air pasang surut, mempunyai medusa yang besar mirip pada Obelia, dan mempunyai sedikit polip atau bahkan tidak ada sehingga sering kali berkembang biak dengan cara seksual.

Obelia merupakan koloni polip air laut, ukurannya sangat kecil, dan berasal dari zigot hasil reproduksi aseksual. Bentuk koloni Obelia ada dua yaitu polip vegetatif yang bertugas mencari makan dan polip reproduksi yang bertugas untuk melipat ganda. Tiap-tiap polip dikelilingi oleh selimut yang tembus cahaya. Selimut yang mengelilingi polip vegetatif disebut hidroteka dan yang mengelilingi polip reproduktif yakni gonoteka. Obelia mengalami pergantian keturunan (metagenesis), yaitu reproduksi aseksual pada polip reproduktif dan reproduksi seksual pada medusa.

2. Scyphozoa


Scyphozoa berasal dari bahasa yunani, yaitu scypho yang berarti mangkuk dan zoa yang berarti hewan. Contoh binatang yang termasuk kelas ini yakni ubur-ubur. Pada dasarnya, ubur-ubur yakni medusa yang pinggirnya berlekuk, tidak bercadar, terusan radialnya bercabang majemuk, dan mempunyai kantung ruang gastrikum yang berisi gonad. Contoh Scyphozoa yakni Aurelia.

Aurelia bergaris tengah sekitar 7 – 10 cm, pinggir berlekuk delapan, kadang mengandung polip (subordinat), dan reproduksi aseksual dilakukan dengan pembentukan tunas (strobilasi), sedangkan reproduksi seksual dengan medusa. Sebagian ubur-ubur mengandung racun yang menjadikan gatal dan luka.

3. Anthozoa


Anthozoa berasal dari bahasa yunani, yaitu anthus yang berarti bunga dan zoa yang berarti hewan. Hewan ini mempunyai banyak tentakel yang berwarna-warni mirip bunga. Hewan ini mempunyai badan yang berbentuk mirip polip, tidak membentuk medusa, tidak bertangkai, terbungkus skeleton eksternal (karang), serta mempunyai tentakel yang banyak dan tersusun di sekitar mulut. Mulut bermuara ke stomodaeum, sanggup berkembang biak secara aseksual dan seksual. Contohnya, anemon dan binatang karang laut.

4. Ctenophora


Ctenophora berasal dari bahasa yunani, yaitu kteno yang berarti sisir dan phore yang berarti pembawa yang dalam bahasa latin disebut ctenophorus.  Ctenophora berbentuk mirip sisir, buah kenari, atau pipih, tembus cahaya, mempunyai delapan baris papan dayung bersilia, mempunyai dua buah tentakel, berenang maju dengan memakai mulut, ruang gastrovaskular dilengkapi dengan stomodaeum yang sebagian dilengkapi dengan lubang ekskresi, bersifat hermafrodit, dan reproduksi dilakukan dengan seksual.

D. Kegunaan Coelenerata dalam Kehidupan Manusia

Colenterata terutama kelas Anthozoa yaitu koral atau kerang merupakan komponen utama pembentuk ekosistem terumbu karang. Ekosistem terumbu karang tersebut nantinya menjadi kawasan hidup bermacam-macam jenis binatang maritim mirip ikan yang merupakan sumber makanan manusia. Selain itu, terumbuh karang yang indah sanggup menjadi objek wisata yang sangat menguntungkan.

BACA JUGA:
1. Filum Platyhelminthes
2. Filum Porifera
3. Filum Arthropoda

Terima kasih sudah berekenan membaca artikel tersebut di atas wacana Filum Coelenterata (Hewan Berongga), biar ada yang sanggup kita ambil sebagai pelajaran. Jika ada dari sobat sekalian yang menemukan kesalahan baik dari segi penulisan maupun pembahasan, mohon kiranya kritik dan saran yang membangun untuk kemajuan bersama. Jangan lupa share (bagikan) ke teman-teman lainnya juga ya. Terima kasih ^^

Sumber http://www.zonasiswa.com