Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Filum Arthropoda: Struktur Tubuh, Sistem Reproduksi, Jenis-Jenis, & Manfaat

Arthropoda mempunyai jumlah species dan individu paling besar. Nama Arthropoda berasal dari kata arthros berarti sendi/ruas dan podos berarti kaki. Jadi, Arthropoda berarti binatang yang mempunyai kaki beruas-ruas; hidupnya di air, darat, tanah dan di lingkungan udara. Jenisjenis filum ini setiap hari kita menemuinya, contohnya serangga, udang, kepiting dan masih banyak lagi. Nah pada kesempatan kali ini akan mencoba menguraikan Filum Arthopoda dari mulai struktur tubuh, sistem reproduksi, jenis-jenis, dan keuntungannya untuk manusia. Semoga bermanfaat. Check this out!!!

A. Struktur Tubuh Arthopoda

Arthropoda termasuk golongan binatang triplobastik selomata, yaitu mempunyai rongga sejati dan tiga lapisan tubuh. Tubuhnya berbuku-buku/ beruas-ruas, kakinya pun beruas-ruas, mempunyai rangka luar (eksoskeleton) dari materi kitin yang berkhasiat untuk melindungi alat-alat badan bab dalam dan sanggup memperlihatkan bentuk tubuh.

Tubuhnya sanggup dibedakan atas kepala (caput), dada (toraks) dan perut (abdomen). Jika dipotong menjadi dua, maka bersifat simetri bilateral. Mulutnya terdapat pada bab ujung anterior dan anus terdapat pada ujung posterior. Mempunyai alat-alat badan yang sudah lengkap mencakup alat pencernaan, yaitu mulut, kerongkongan, usus, dan anus. Respirasi dengan insang, trakea, permukaan tubuh, atau dengan paru-paru buku. Hewan ini sudah mempunyai sistem saraf, peredaran darah, ekskresi, serta indra. Filum ini dianggap berkerabat bersahabat dengan Annelida lantaran banyak mempunyai sifat-sifat yang sama.

 mempunyai jumlah species dan individu paling besar Filum Arthropoda: Struktur Tubuh, Sistem Reproduksi, Jenis-jenis, & Manfaat
Struktur Tubuh Arthropoda

B. Sistem Reproduksi Arthropoda

Reproduksi binatang ini dilakukan secara aseksual dan seksual. Secara aseksual dengan melaksanakan partenogenesis (terjadi reproduksi tanpa pembuahan oleh binatang jantan) dan paedogenesis (terjadi reproduksi pada individu yang muda, yaitu pada larva). Jenis alat kelamin binatang ini sudah terpisah.

C. Jenis-jenis Arthropoda

Arthropoda sanggup diklasifikasikan kedalam beberapa kelas yaitu Crustaceae (udang-udangan), Insekta (serangga), Arachnoidea (labah-labah), dan Myriapoda (kaki seribu).

1. Custaceae (Udang-udangan)
Crustaceae disebut juga sebagai kelompok udang-udangan, contohnya: udang, kepiting, dan yuyu. Anda tentu sudah mengetahui tempat hidup kelompok binatang ini, yaitu di air laut, danau, dan sungai.

Tubuh binatang ini mempunyai rangka luar keras lantaran mengandung zat kitin dan kapur, sehingga disebut sebagai binatang bercangkang. Antenanya berjumlah dua pasang, mempunyai kaki satu pasang pada tiap ruas tubuh, sedangkan pada udang atau kepiting mempunyai 5 pasang kaki jalan. Kepala dan dada menyatu disebut sefalotoraks. Bagian kepala dan dada dilindungi oleh tameng, yaitu kulit keras yang disebut karapas. Kakinya sanggup dipakai untuk berjalan, berenang, atau melekat di perairan.

Contoh dari anggota ini ialah udang windu (Penaeus), udang galah (Macrobium resenbergi), udang air tawar (Cambarus virilis), ketam (Parathelpusa tredenlata), kepiting (Portunus sexdentalus), dan rajungan (Neptunus pelagicus).

2. Insekta (Serangga)
Kelompok Insekta atau serangga mempunyai species sangat banyak, hidupnya di darat dan air. Ukuran tubuhnya relatif kecil. Insekta sering disebut juga sebagai heksapoda, yaitu mempunyai kaki enam (3 pasang). Tubuh dibedakan atas kepala, dada, dan perut. Pada kepala terdapat sepasang antena yang sanggup dipakai untuk membau dan meraba. Terdapat juga mulut, mata beragam (mata faset) ada yang bermata tunggal (oselus). Mulut insekta berdasarkan fungsinya dibedakan menjadi empat tipe, yaitu tipe penjilat dan pengisap (lalat rumah), tipe pengisap (kupu-kupu), tipe penusuk dan pengisap (nyamuk), dan tipe penggigit (belalang).

Insecta terbagi menjadi beberapa ordo, antara lain, sebagai berikut.
  • Ordo Thysanura, contohnya, kutu buku (Troces sp.)
  • Ordo Orthoptera, contohnya, walang nona (Stagmomantis sp.), tempiris dan tongkat berjalan (Anisomorpha sp.), belalang (Disostura sp.), jangkrik (Gryllus sp.), dan katidid (Microcentrum sp.).
  • Ordo Isoptera, contohnya, Reticuli termes sp. yang hidup di dalam tanah dan kayu, Kalotermes di kayu kering, Zootermes di kayu lembap yang sanggup mematikan pohon, Amitermes di tanah kering, Macrotermes membentuk rumah tanah, dan Nasutitermes yang membentuk rumah menyerupai karton di tempat tropis.
  • Ordo Homoptera, contohnya, cikada (Magicicada septemdecem).
  • Ordo Hemiptera, contohnya, kalajengking air (Ranatra sp.), kutu busuk (Cimexlecturalius), dan kepinding air (Lethocerus).
  • Ordo Odonata, contohnya, capung (Aeshna sp. dan Libellula sp.).
  • Ordo Lepidoptera, contohnya, kupu tomat (Protoparce sexta, Aegeria sp., dan Papilia polyxetes), serta kupu ulat sutra (Attacus sp. dan Bombyx mori) yang dipelihara di Indonesia.
  • Ordo Diptera, contohnya, nyamuk (Culex sp., Aedes sp. dan Anopeles sp.), lalat rumah (Musca sp.), lalat buah (Dropophila melanogaster, Ceratitis capitata, dan Dacus dorcalis), lalat sangkar (Stomoxys sp.), lalat kuda (Tabanus sp.), lalat pasir (Phlebotomus sp.), serta merutu (Chironomus).
  • Ordo Siphonoptera, contohnya, pinjal anjing (Ctenocephalus canis), pinjal kucing (Ctenocephalus felis), pinjal insan (Pulex irritans), dan pinjal tikus (Xenopsylla cheopis).
  • Ordo Hymenoptera, contohnya, lebah madu (Apis mellifera), semut hitam (Monomorium sp.), lebah dengung (Bombus sp.), dan lalat gergaji (Endelomya).

3. Arachnoidea (Laba-laba)
Pada kelompok Arachnoidea, tubuhnya mempunyai kepala (bersatu dengan dada disebut kepala dada) dan perut. Pada kepala terdapat sepasang kelisera, bentuknya meruncing dan ujungnya berlubang sebagai alat sengat berisi kelenjar racun, sepasang pedipalpus sebagai alat capit berbentuk menyerupai gunting, dan empat pasang kaki; tidak mempunyai antena, bernapas dengan paru-paru buku, trakea, atau kedua-duanya. Kelompok Arachnoidea terdiri atas 3 ordo, yaitu Scorpionidae (Kalajengking), Arachnida (Laba-laba), dan Acarina (Caplak).

4. Myriapoda (Kaki Seribu)
Myriapoda melaksanakan respirasinya memakai kanal trakea yang bermuara pada lubang-lubang kecil (stigma), letaknya pada dinding ruasruas tubuh. Lubang tersebut disebut spirakel. Sistem peredaran darahnya terbuka dan letak jantung pada bab punggung. Sistem sarafnya ialah sistem saraf tangga tali. Kelas Myriapoda memilik dua ordo, yaitu sebagai berikut: Diplopoda dan Chiplopoda.

D. Kegunaan Arthropoda dalam Kehidupan Manusia

Peranan Crustaceae lebih banyak menguntungkan bagi kita, contohnya sebagai sumber protein hewani lantaran mengandung protein tinggi menyerupai udang, kepiting, dan rajungan. Pernahkah Anda merasakannya? Selain itu, Crustaceae juga berfungsi sebagai masakan ikan yang hidup sebagai zooplankton, yaitu Entomostraca. Akan tetapi, ketam dan yuyu bersifat merugikan lantaran merupakan hama bagi tanaman tertentu.

Apa peranan serangga dalam kehidupan? Ada beberapa serangga bersifat menguntungkan dan ada pula yang merugikan lantaran banyak berafiliasi dengan manusia. Beberapa jenis penyerbukan tanaman dibantu oleh serangga. Tapi ada juga jenis serangga yang merugikan manusia, contohnya nyamuk, kutu, dan lain sebagainya.

BACA JUGA:
1. Penjelasan wacana Filum Echinodermata
Terima kasih sudah berkenan membaca artikel tersebut di atas wacana Mengenal Phylum Arthopoda biar sanggup menambah pengetahuan sahabat wacana materi pelajaran biologi. Apa kalau ada dari sahabat yang menemukan kesalahan baik berupa penulisa maupun pembahasan, mohon kiranya kritik dan saran yang membangun untuk kemajuan bersama. ^^ Maju Terus Pendidikan Indonesia ^^

Sumber http://www.zonasiswa.com