Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Filum Annelida: Struktur Tubuh, Sistem Reproduksi, Pembagian Terstruktur Mengenai & Kegunaan

Annelida atau cacing gelang merupakan jenis cacing yang paling sering kita lihat. Sobat coba saja gali tanah yang berair niscaya menemukan salah satu jenis cacing dari phylum annelida. Yup, cacing tanah, pacet, dan lintah ialah beberapa dari 15.000 spesies annelida yang gampang kita temukan. Nah, pada kesempatan kali ini akan membahasnya disini. Semoga bermanfaat. Check this out!!!

Nama Annelida diambil dari bahasa Latin yaitu 'annulus' yang berarti cincin kecil, artinya bentuk cacing ini menyerupai cincin atau gelang-gelang. Sedikit lebih maju dari Platyhelminthes dan Nemathelminthes, Annelida sudah mempunyai rongga tubh sejati (hewan selomata). Namun Annelida merupakan binatang yang struktur tubuhnya paling sederhana.

A. Struktur Tubuh Annelida

Striltir badan Annelida mempunyai selom bersepta (bersekat), tetapi susukan pencernaan, pembuluh saraf dan tali saraf memanjang menembus septa itu. Sistem pencernaan terdiri atas: faring, esophagus, tembolok, empedal, dan usus halus. Sistem sirkulasi tertutup tersusun atas jaringan pembuluh darah yang mempunyai hemoglobin. Pembuluh darah kecil pada permukaan badan cacing tanah berfungsi sebagai organ pernapasan.

Pada masing-masing segmen badan cacing tanah terdapat organ ekskretoris berupa metanephridia bersilia, yang disebut nefrostom. Sistem saraf tersusun atas ganglion saraf yang dihubungkan dengan sepasang tali saraf memanjang disepanjang arah posterior.


 atau cacing gelang merupakan jenis cacing yang paling sering kita lihat Filum Annelida: Struktur Tubuh, Sistem Reproduksi, Klasifikasi & Kegunaan
Struktur Tubuh Annelida

B. Sistem Reproduksi Annelida

Cacing tanah merupakan binatang hermafrodit (mempunyai dua alat kelamin dalam satu tubuh). Meskipun demikian, perkawinan tetap dilakukan secara silang alasannya pematangan sel telur dan sperma tidak terjadi secara bersamaan. Sel sperma yang dipertukarkan disimpan dalam klitelum untuk lalu diselubungi mukus (lendir) membentuk kokon. Kokon dilepas dalam tanah dan menjelma embrio yang siap menjadi individu baru. Perkembangbiakan vegetatifnya dengan cara fragmentasi badan yang diikuti dengan regenerasi.

C. Klasifikasi Annelida

1. Kelas Polycheate
Nama Polychaeta diambil dari bahasa Yunani, yaitu dari kata 'poly' yang berarti banyak dan 'chaetae' yang berarti rambut kaku. Struktur badan Polychaeta terdiri atas kepala, faring menonjol, berahang, dikelilingi peristomium, dan beratap prostomium. Peristium terdiri atas empat buah mata, dua tentakel pendek, dua palpus, dan empat tentakel panjang. Setiap segmen, kecuali segmen terakhir, mempunyai parapedia yang dilengkapi banyak setae. Setae inilah yang dipakai untuk menggali pasir di celah bebatuan. Cacing yang termasuk ke dalam kelas Polychaeta, contohnya Nereis vireus (kelabang laut), Eunice viridis (cacing wawo), Lysidice oele (cacing palolo) merupakan cacing yang menghuni lautan.

2. Kelas Olygochaeta
Nama Oligochaeta juga diambil dari bahasa Yunani, yaitu dari kata 'oligo' yang berarti sedikit dan 'chaetae' yang berarti rambut kaku. Sebagian besar cacing ini hidup di dalam air tawar atau di darat. Oligochaeta bersifat hermafrodit, tidak berparapodia, dan mempunyai beberapa setae. Kepala belum terperinci dan beberapa kelas tidak membentuk larva trokofor, contohnya, Aelosoma sp., Chaetogaster sp., Rhinodrilus fafneri, Megacolides australis, dan Lumbricus terrestris (cacing tanah).

Cacing tanah mempunyai peranan penting dalam menyuburkan tanah, mengapa? Makanan cacing ini ialah zat-zat organik. Setelah zat-zat sisa organik dimakan cacing, selanjutnya dicerna di dalam usus yang dibantu oleh enzim selulose. Jika cacing mengeluarkan feses, maka akan dikeluarkan di permukaan tanah. Feses tersebut masih banyak mengandung kalium fosfor dan nitrogen sehingga tanah di permukaan menjadi subur, selain itu, cacing tanah ini banyak menciptakan lubang di dalam tanah sehingga pada daerah tinggalnya terdapat aerasi/pertukaran udara berjalan dengan baik.

3. Kelas Hirudinea
Nama Hirudinea sendiri diambil dari zat hirudin yang dihasilkan cacing tersebut. Zat hirudin ialah semacam materi kimia yang mencegah coagulasi atau pembekuan darah, contohnya Hirudo medicinalis, Haemodipsa javanica atau sering kita sebut sebagai lintah. Hirudinea hidup di air tawar atau di darat. Kelas ini mempunyai anggota yang hidup parasitis atau predator dan tidak mempunyai parapodia atau setae-setae. Tubuh tersusun dari 33 segmen, 1 buah prostomium, alat pengisap berupa posterior atau anterior, bersifat hermafrodit, dan mempunyai banyak jaringan ikat.

D. Kegunaan Annelida Dalam Kehidupan Manusia

Terdapat sekitar 15.000 spesies Annelida yang telah diketahui menghuni habitat laut, air tawar dan tanah yang lembab. Annelida yang hidup di tanah, berperan penting dalam memperbaiki struktur tanah untuk pertanian dan mengembalikan mineral yang penting untuk menjaga kesuburan tanah. Beberapa tumpuan kelas Oligochaeta yang penting ialah Pheretima (cacing tanah) yang bisa menghancurkan sampah dan membantu proses sirkulasi materi organik di tanah serta sebagai masakan sumber protein bagi ternak. Contoh lainnya ialah Perichaeta (cacing hutan), Tubifex (cacing air), Lumbricus rubellus yang banyak diternakkan orang alasannya berguna untuk mengobati penyakit tifus, ekstraknya sebagai minuman kesehatan dan materi kosmetik.


BACA JUGA:
1. Filum Mollusca
2. Filum Nemathelminthes
3. Filum Platyhelminthes

Terima kasih sudah berkenan membaca artikel tersebut di atas perihal Mengenal Phylum Annelida (Cacing Gelang) agar bisa bermanfaat bagi sobat. Dan apa jikalau ada dari sahabat yang menemukan kesalahan baik berupa penulisan maupun klarifikasi dari artikel di atas, mohon kiranya kritik dan saran yang membangun untuk kemajuan bersama. ^^ Maju Terus Pendidikan Indonesia ^^

Sumber http://www.zonasiswa.com