Filum Nemathelminthes: Struktur Tubuh, Sistem Reproduksi, Klasifikasi, & Kegunaan
Nemathelminthes (cacing gilig) berbeda dengan Platyhelminthes (cacing pipih). Perbedaan tersebut terletak pada struktur badan Nemathelminthes yang sudah mempunyai rongga badan walaupun bukan rongga badan sejati (rongga badan semu). Olehkarenanya, Nemathelminthes uga disebut sebagai binatang Pseudoselomata. Nah, akan mencoba membahasnya disini. Semoga bermanfaat. Check this out!!!
Nama Nemathelminthes berasal dari bahasa Latin 'nematos' yang berarti benang dan 'nelminthes' yang berarti cacing, Nemathelminthes berarti cacing benang.Nemathelminthes yakni cacing yang berbentuk bundar panjang (gilig). Cacing ini sanggup hidup di tanah lembap, air tawar, air asin, dan berparasit pada binatang atau manusia. Karena cacing ini hidup sebagai benalu pada makhluk hidup, maka bersifat merugikan kehidupan manusia.
A. Struktur Tubuh Nemathelminthes
Struktur badan dari cacing ini gilig, tidak bersegmen, kulitnya halus, licin, dan dilapisi oleh kutikula yang dipakai untuk melindungi diri dari enzim pencernaan yang berasal dari inangnya. Apabila dipotong tubuhnya, akan terlihat tubuhnya bersifat bilateral simetris dan termasuk golongan binatang yang triplobastik pseudoselomata. Terlihat juga lisan dan anus di dalamnya juga terdapat usus, jadi sistem pencernaannya sudah lengkap.
Nama Nemathelminthes berasal dari bahasa Latin 'nematos' yang berarti benang dan 'nelminthes' yang berarti cacing, Nemathelminthes berarti cacing benang.Nemathelminthes yakni cacing yang berbentuk bundar panjang (gilig). Cacing ini sanggup hidup di tanah lembap, air tawar, air asin, dan berparasit pada binatang atau manusia. Karena cacing ini hidup sebagai benalu pada makhluk hidup, maka bersifat merugikan kehidupan manusia.
A. Struktur Tubuh Nemathelminthes
Struktur badan dari cacing ini gilig, tidak bersegmen, kulitnya halus, licin, dan dilapisi oleh kutikula yang dipakai untuk melindungi diri dari enzim pencernaan yang berasal dari inangnya. Apabila dipotong tubuhnya, akan terlihat tubuhnya bersifat bilateral simetris dan termasuk golongan binatang yang triplobastik pseudoselomata. Terlihat juga lisan dan anus di dalamnya juga terdapat usus, jadi sistem pencernaannya sudah lengkap.
Struktur Tubuh Nemathelminthes (Cacing Gilig) |
B. Sisterm Reproduksi Nemathelminthes
Nemathelminthes umumnya bereproduksi secara seksual alasannya yakni sistem reproduksinya bersifat gonokoris, yaitu alat kelamin jantan dan betinanya terpisah pada individu yang berbeda. Fertilisasi dilakukan secara internal. Hasil fertilisasi sanggup mencapai lebih dari 100.000 telur per hari. Saat berada di lingkungan yang tidak menguntungkan, maka telur sanggup membentuk kista untuk santunan dirinya.
C. Klasifikasi Nemathelminthes
Berikut di bawah ini yakni jenis-jenis cacing yang termasuk kedalam phylum Nemathelminthes, yaitu diantaranya:
1. Cacing Perut (Ascaris Lumbricoides)
Cacing ini sanggup terbawa masuk ke dalam badan insan melalui masakan yang telah tercemar. Telur cacing sanggup keluar bersama tinja manusia. Telur cacing yang masuk ke dalam usus akan menetas menjadi larva, kemudian larva akan berubah menjadi cacing baru. Cacing ini akan mengambil masakan dan mengisap darah penderita cacingan sehingga keadaan orang yang menderita cacingan akan terlihat pucat dan perutnya buncit.
2. Cacing Tambang (Ancylostoma Duodenale)
Mengapa cacing ini disebut cacing tambang? Pada waktu itu, cacing tersebut banyak menyerang orang-orang yang bekerja di tempat pertambangan yang menginfeksi melalui kulit kaki. Cacing ini hidup di dalam usus insan yang mempunyai alat kait untuk mencengkeram dan mengisap darah. Daur hidupnya hampir sama dengan cacing perut, hanya telurnya menetas di tempat yang becek. Apabila ada seseorang yang menginjak tanah tersebut, maka larva akan melekat dan menembus kaki kemudian masuk ke peredaran darah, selanjutnya akan mengalami daur hidup menyerupai cacing perut. Seseorang yang menderita penyakit cacing ini sanggup terjangkit anemia.
3. Cacing Kremi (Enterobius Vermicularis/ Oxyuris Vermiculairs)
Cacing ini berwarna putih, berukuran kecil, dan hidup di usus besar manusia, tepatnya akrab anus. Keberadaan cacing ini sangat mengganggu acara insan alasannya yakni menjadikan rasa gatal. Setelah dipakai untuk menggaruk, tangan harus segera dicuci. Jika tidak segera dicuci, telur cacing yang ikut terbawa di dalam kuku-kuku tangan akan ikut terpengaruhi ketika memakan makanan. Cacing tersebut akan masuk dan menetas di dalam perut.
4. Cacing Filaria (Wuchereria Bancrofti)
Cacing ini hidup pada pembuluh limfa di kaki. Jika terlalu banyak jumlahnya, sanggup menyumbat ajaran limfa sehingga kaki menjadi membengkak. Pada ketika dewasa, cacing ini menghasilkan telur kemudian akan menetas menjadi anak cacing berukuran kecil yang disebut mikrofilaria. Selanjutnya, mikrofilaria beredar di dalam darah. Larva ini sanggup berpindah ke peredaran darah kecil di bawah kulit. Jika pada waktu itu ada nyamuk yang menggigit, maka larva tersebut sanggup menembus dinding usus nyamuk kemudian masuk ke dalam otot dada nyamuk, kemudian sehabis mengalami pertumbuhan, larva ini akan masuk ke alat penusuk. Jika nyamuk itu menggigit orang, maka orang itu akan tertular penyakit ini, demikian seterusnya.
D. Kegunaan Filum Nemathelminthes
Semua jenis-jenis cacing pada filum nemathelminthes bersifat benalu dan membahayakan badan inangnya. Untuk itu, pada filum ini tidak terdapat manfaat atau kegunaan sama sekali untuk manusia.
BACA JUGA:
1. Filum Annelida
2. Filum Platyhelminthes
3. Filum Coelenterata
Semoga artikel tersebut di atas perihal Mengenal Phylum Nemathelminthes (Cacing Gilig) sanggup bermanfaat bagi teman semua. Mohon maaf jikalau terdapat kesalahan baik dari segi penulisan maupun pembahasan. Mohon juga kritik dan saran yang membangun untuk kemajuan kita bersama. Terima kasih ^^ Maju Terus Pendidikan Indonesia ^^
Sumber http://www.zonasiswa.com
Cacing ini sanggup terbawa masuk ke dalam badan insan melalui masakan yang telah tercemar. Telur cacing sanggup keluar bersama tinja manusia. Telur cacing yang masuk ke dalam usus akan menetas menjadi larva, kemudian larva akan berubah menjadi cacing baru. Cacing ini akan mengambil masakan dan mengisap darah penderita cacingan sehingga keadaan orang yang menderita cacingan akan terlihat pucat dan perutnya buncit.
2. Cacing Tambang (Ancylostoma Duodenale)
Mengapa cacing ini disebut cacing tambang? Pada waktu itu, cacing tersebut banyak menyerang orang-orang yang bekerja di tempat pertambangan yang menginfeksi melalui kulit kaki. Cacing ini hidup di dalam usus insan yang mempunyai alat kait untuk mencengkeram dan mengisap darah. Daur hidupnya hampir sama dengan cacing perut, hanya telurnya menetas di tempat yang becek. Apabila ada seseorang yang menginjak tanah tersebut, maka larva akan melekat dan menembus kaki kemudian masuk ke peredaran darah, selanjutnya akan mengalami daur hidup menyerupai cacing perut. Seseorang yang menderita penyakit cacing ini sanggup terjangkit anemia.
3. Cacing Kremi (Enterobius Vermicularis/ Oxyuris Vermiculairs)
Cacing ini berwarna putih, berukuran kecil, dan hidup di usus besar manusia, tepatnya akrab anus. Keberadaan cacing ini sangat mengganggu acara insan alasannya yakni menjadikan rasa gatal. Setelah dipakai untuk menggaruk, tangan harus segera dicuci. Jika tidak segera dicuci, telur cacing yang ikut terbawa di dalam kuku-kuku tangan akan ikut terpengaruhi ketika memakan makanan. Cacing tersebut akan masuk dan menetas di dalam perut.
4. Cacing Filaria (Wuchereria Bancrofti)
Cacing ini hidup pada pembuluh limfa di kaki. Jika terlalu banyak jumlahnya, sanggup menyumbat ajaran limfa sehingga kaki menjadi membengkak. Pada ketika dewasa, cacing ini menghasilkan telur kemudian akan menetas menjadi anak cacing berukuran kecil yang disebut mikrofilaria. Selanjutnya, mikrofilaria beredar di dalam darah. Larva ini sanggup berpindah ke peredaran darah kecil di bawah kulit. Jika pada waktu itu ada nyamuk yang menggigit, maka larva tersebut sanggup menembus dinding usus nyamuk kemudian masuk ke dalam otot dada nyamuk, kemudian sehabis mengalami pertumbuhan, larva ini akan masuk ke alat penusuk. Jika nyamuk itu menggigit orang, maka orang itu akan tertular penyakit ini, demikian seterusnya.
D. Kegunaan Filum Nemathelminthes
Semua jenis-jenis cacing pada filum nemathelminthes bersifat benalu dan membahayakan badan inangnya. Untuk itu, pada filum ini tidak terdapat manfaat atau kegunaan sama sekali untuk manusia.
BACA JUGA:
1. Filum Annelida
2. Filum Platyhelminthes
3. Filum Coelenterata
Semoga artikel tersebut di atas perihal Mengenal Phylum Nemathelminthes (Cacing Gilig) sanggup bermanfaat bagi teman semua. Mohon maaf jikalau terdapat kesalahan baik dari segi penulisan maupun pembahasan. Mohon juga kritik dan saran yang membangun untuk kemajuan kita bersama. Terima kasih ^^ Maju Terus Pendidikan Indonesia ^^