Ekosistem Perairan: Pengertian, Jenis, Ciri-Ciri, & Gambar
Ekosistem Perairan Di muka bumi terdapat majemuk tipe ekosistem. Namun secara garis besar, ekosistem sanggup dibagi menjadi dua, yaitu ekosistem darat dan ekosistem perairan. Setelah pada kesemapatan sebelumnya kita sudah membahas secara lengkap perihal pengertian ekosistem dan ekosistem darat; pada kesempatan kali ini akan menghadirkan klarifikasi perihal apa itu ekosistem perairan, jenis-jenis, dan gambarnya. Semoga bermanfaat. Check this out!!!
Ekosistem Perairan: Pengertian, Jenis, Ciri-ciri, & Gambar |
Ekosistem perairan terbagi menjadi dua, yaitu ekosistem air tawar dan ekosistem air laut. Pembagian ini menurut perbedaan fisik dan kimiawi yang memengaruhi komunitas perairan tersebut. Bioma air tawar umumnya mempunyai konsentrasi garam kurang dari 1%, sedangkan bioma laut umumnya mempunyai konsentrasi garam 3%.
1. Ekosistem Air Tawar
Ekosistem air tawar umumnya dibagi menjadi dua kelompok yaitu lentik dan lotik. Lentik merupakan habitat air yang tidak terdapat arus air yang mengalir terus, contohnya yakni danau. Adapun lotik yakni habitat air yang mengalir, contohnya yakni sungai.
Danau mempunyai ciri khas air yang damai sehingga kondisi biotik dan abiotiknya relatif stabil. Daerah yang sanggup ditembus cahaya matahari memungkinkan terjadinya fotosintesis disebut tempat fotik. Adapun tempat yang tidak sanggup ditembus oleh cahaya matahari disebut tempat afotik.
Sungai merupakan air yang mengalir searah dari hulu menuju hilir. Aliran air yang konstan, mengikis tanah dan membentuk habitat unik yang menjadi penunjang kehidupan beberapa organisme. Selan itu, pedoman sungai memengaruhi penumpukan sedimen, suplai oksigen, dan nutrisi. Kecepatan pedoman sungai sanggup berbeda-beda pada beberapa titik. Gesekan pada dinding dan dasar sungai mengurangi kecepatan arus sehingga alga sanggup melekat pada permukaan bebatuan, akar tanaman sanggup menancap, dan binatang sanggup hidup di dasar sungai tanpa terbawa arus.
Ekosistem air tawar umumnya mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
- Salinitas (kadar garam) rendah, umumnya lebih rendah daripada kadar garam plasma sel organisme yang hidup di dalamnya.
- Kondisi lingkungannya dipengaruhi oleh iklim dan cuaca.
- Variasi suhu antara permukaan dan dasar sangat rendah, relatif sama.
- Penetrasi cahaya di perairan kurang.
2. Ekositem Laut
Ekosistem laut biasa juga dinamakan sebagai ekosistem bahari. Ekosistem maritim merupakan ekosistem paling luas di permukaan bumi. Lebih dari dua pertiga bab bumi ini merupakan ekosistem laut. Ekosistem ini mencakup ekosistem perairan laut dalam, ekosistem perairan laut dangkal (litoral), dan ekosistem tempat pasang surut.
a. Ekosistem perairan laut dalam
Ekosistem ini mempunyai ciri spesifik, yaitu tidak terjangkau oleh sinar matahari. Akibatnya, di ekosistem ini tidak ditemukan organisme fotoautotrof. Di dalam ekosistem perairan laut dalam, jumlah detritivora (pengurai), karnivora (pemakan daging), dan saprofor (pemakan sampah) sangat melimpah. Oleh alasannya yakni keadaannya yang gelap, banyak di antara jenisnya dilengkapi dengan organ yang bercahaya. Keterangan mengenai ekosistem ini belum begitu lengkap akhir hambatan medan yang sulit diteliti. Penelitian perihal ekosistem ini memerlukan alat berat yang sanggup menahan tekanan air yang besar.
b. Ekosistem perairan laut dangkal
Ekosistem ini disebut juga ekosistem litoral. Ekosistem ini berada di tempat pantai yang tergenang air laut, kecuali pada dikala air surut. Daerahnya terbuka dan relatif tidak terpengaruh oleh air sungai besar alasannya yakni mempunyai jarak yang cukup jauh. Ekosistem ini banyak ditemukan di pantai utara Jawa, Bali, Sumbawa, dan Sulawesi. Komunitas di tempat ini didominasi beberapa macam ganggang, contohnya Sargassum. Ekosistem perairan dangkal sanggup dibedakan menjadi beberapa subekosistem, antara lain ekosistem terumbu karang, pantai batu, dan pantai lumpur.
c. Ekosistem terumbu karang
Ekosistem terumbu karang terbentuk di tempat perairan jernih, yaitu hasil acara organisme binatang berongga (Cnidaria). Ekosistem ini mempunyai nilai hemat yang tinggi alasannya yakni di dalamnya terdapat majemuk ikan, udang, dan binatang laut lainnya. Ekosistem ini banyak terdapat di perairan Nusa Tenggara dan Maluku.
d. Ekosistem pantai batu
Ekosistem ini didominasi batuan yang umumnya berukuran besar dan keras hasil penyatuan (konglomerasi) batu-batu kecil dengan tanah liat dan kapur. Bebatuan tersebut sanggup pula terbentuk dari bongkahan watu granit yang besar. Biasanya, ekosistem pantai watu banyak terdapat di pesisir pantai yang berbukit, menyerupai pantai selatan Jawa, Bali, Nusa Tenggara, dan Maluku. Vegetasi yang mayoritas antara lain Eucheuma dan Sargassum.
e. Ekosistem pantai lumpur
Ekosistem pantai lumpur terdapat di muara sungai yang menjorok ke laut dengan bentangan yang cukup luas. Ekosistem menyerupai ini banyak ditemukan di Jawa, Sumatra, Kalimantan, dan Papua. Komunitas pionir yang berkembang di komunitas ini, di antaranya api-api (Avicennia), bakau (Sonneratia), dan beberapa rumput laut menyerupai Enhalus acoroides. Ekosistem ini mempunyai tipe estuaria atau muara sungai dan menjadi habitat ikan gelodok
Ekosistem air laut mempunyai ciri-ciri umum sebagai berikut.
- Memiliki salinitas tinggi, semakin mendekati khatulistiwa semakin tinggi.
- NaCl mendominasi mineral ekosistem laut sampai mencapai 75%.
- Iklim dan cuaca tidak terlalu kuat pada ekosistem laut.
- Memiliki variasi perbedaan suhu di permukaan dengan di kedalaman.
BACA JUGA:
Demikian klarifikasi dari kemai perihal Ekosistem Perairan, agar sanggup bermanfaat dan berkhasiat bagi teman-teman sekalian. Apabila ada suatu kesalahan baik berupa penulisan maupun isi mohon kiranya kritik dan saran yang membangun untuk kemajuan bersama. Jangan lupa like dan share ke teman-teman lainnya juga ya. Terima kasih...
Sumber http://www.zonasiswa.com