Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Membahas Bahan Pengertian Kualitas Kehidupan Kerja, Tujuan, Manfaat, Dan Cara Meningkatkan Kualitas Kehidupan Kerja Berdasarkan Para Hebat Lengkap

Membahas Materi Pengertian Kualitas Kehidupan Kerja, Tujuan, Manfaat, dan Cara Meningkatkan Kualitas Kehidupan Kerja Menurut Para Ahli Lengkap - Kualitas kehidupan kerja atau Quality of Worklife merupakan suatu pendekatan proses administrasi atau cara pandang organisasi yang punya tujuan untuk melakukan peningkatan kualitas kehidupan karyawan dalam lingkungan kerja dengan cara simultan dan berkesinambungan.

Membahas Materi Pengertian Kualitas Kehidupan Kerja Membahas Materi Pengertian Kualitas Kehidupan Kerja, Tujuan, Manfaat, dan Cara Meningkatkan Kualitas Kehidupan Kerja Menurut Para Ahli Lengkap

Kualitas kehidupan kerja bisa dilakukan dengan mengimbuhkan perasaan kondusif dalam bekerja, kepuasan kerja, menghargai dalam bekerja dan tercipta suatu situasi untuk tumbuh dan berkembang biar tingkatkan harkat dan martabat karyawan.


Pengertian Kualitas Kehidupan Kerja Menurut Para Ahli

Lau & Bruce dalam Considine & Callus (2001)
Menurut Lau & Bruce dalam Considine & Callus, Kualitas kehidupan kerja yaitu dinamika multidimensional yang meliputi sebagian konsepseperti jaminan kerja, proses penghargaan, training dan karier kesempatan kemajuan dan keikutsertaan di dalam pengambilan keputusan.

Lau & May (1998)
Menurut Lau & May, Kualitas Kehidupan Kerja yaitu trick daerah kerja yang menopang dan pelihara kepuasan karyawan dengan tujuan untuk tingkatkan situasi kerja karyawan dan organisasi serta laba untuk pemberi kerja.

Walton dalam Kossen (1986)
Menurut Walton dalam Kossen, Kualitas Kehidupan Kerja yaitu persepsi pekerja terhadap situasi dan pengalaman pekerja di daerah kerja mereka.

Arnold dan Feldman (1986) dalam Anggraeni (2009)
Menurut Arnold dan Feldman dalam Anggraeni, Kualitas Kehidupan Kerja yaitu punya tujuan untuk membuat situasi organisasi yang bisa menopang pengembangan karyawan untuk belajar.

Nadler dan Lawler dalam Soedarnoto (1997)
Menurut Nadler dan Lawler dalam Soedarnoto, Komponen Kualitas Kehidupan Kerja yaitu pemecahan problem partisipasif, proses penghargaan yang inovatif, restrukturisasi pekerjaan dan memperbaiki lingkungan kerja.

Wayne (1992) dalam Usman (2009)
Menurut Wayne dalam Usman, Kualitas Kehidupan Kerja yaitu aktivitas menyeluruh yang meliputi banyak keperluan dan keinginan.


Tujuan Kualitas Kehidupan Kerja

Menurut Gitosudarmo (2000), ada 4 (empat) tujuan dan target berasal dari kualitas kehidupan kerja, yaitu:
  • Program kualitas kehidupan kerja menyebabkan tercipta organisasi yang lebih demokratis yang mana tiap tiap orang punyai nada terhadap suatu yang jadi efek kehidupannya.
  • Memberikan andil imbalan finansial berasal dari organisasi menyebabkan tiap-tiap orang memperoleh kegunaan berasal dari kerja serupa yang lebih besar, produktivitas lebih tinggi dan peningkatan profitabilitas
  • Mencari cara untuk membuat kondusif kerja yang lebih besar dengan melakukan peningkatan kekuatan hidup organisasi dan lebih tingkatkan hak karyawan.
  • Meningkatkan pengembangan individu dengan membuat situasi yang menopang terhadap pertumbuhan pribadi.


Manfaat Kualitas Kehidupan Kerja

Menurut Harsono (2005) Manfaat Kualitas Kehidupan Kerja, diantaranya yaitu:
  • Terjadi peningkatan kepuasan
  • Terjadi peningkatan motivasi
  • Terjadi peningkatan ethical kerja, berkurangnya stress dan turn over
  • Terjadi peningkatan produktivitas
  • Terjadi peningkatan pujian kerja
  • Terjadi peningkatan kompetensi
  • Terjadi peningkatan komitmen

Cara Meningkatkan Kualitas Kehidupan Kerja

Menurut Anatan dan Ellitan (2007), untuk tingkatkan atau menyebarkan kualitas maka perusahaan atau organisasi kudu mobilisasi beberapa langkah atau kesibukan ini, yaitu:
  • Memberikan inspirasi pemecahan problem dengan partisipasif yang mengikutsertakan anggota organisasi terhadap seluruh jenjang. Buat kerja serupa administrasi tenaga kerja dan administrasi partisipasif dalam perjuangan mengidentifikasi problem dan kesempatan terhadap lingkungan kerja atau organisasi, mengambil ketentuan dan melakukan perubahan
  • Merestruksi sifat dasar pekerjaan yang dilakukan oleh pekerja dan proses kerja yang jadi ruang lingkupnya, biar pengaturan kerja dan kronologis kerja lebih berkesinambungan dengan keperluan tiap-tiap individu dan susunan sosial terhadap daerah kerja
  • Membuat proses reward inovatif yang bakal mengimbuhkan iklim yang tidak serupa dalam organisasi. Hal tersebut dikarenan proses imbalan merupakan aspek yang diutamakan dalam memotivasi kerja dan bisnis karyawan yang selagi gilirannya nanti bakal tingkatkan kinerja organisasi.
  • Memperbaiki lingkungan kerja yang ditekankan terhadap situasi bergotong-royong yang meliputi pekerja, didalamnya ada lingkungan fisik, jam kerja, dan hukum yang diberlakukan.

Sumber https://www.sekolahpendidikan.com