Pengertian Tekanan Darah Serta Prosedur Pemeliharaan
Pengertian Tekanan Darah serta Mekanisme Pemeliharaan. Berikut yaitu klarifikasi seputar pengertian tekanan darah, Cara Pengukuran Tekanan Darah dan Mekanisme Pemeliharaan Tekanan Darah.
Definisi Tekanan Darah
Menurut wikipedia Tekanan darah merujuk kepada tekanan yang dialami darah pada pembuluh arteri darah ketika darah di pompa oleh jantung ke seluruh anggota badan manusia. Tekanan darah dibentuk dengan mengambil dua ukuran dan biasanya diukur menyerupai berikut - 120 /80 mmHg. Nomor atas (120) mengatakan tekanan ke atas pembuluh arteri akhir denyutan jantung, dan disebut tekanan sistole. Nomor bawah (80) mengatakan tekanan ketika jantung beristirahat di antara pemompaan, dan disebut tekanan diastole. Saat yang paling baik untuk mengukur tekanan darah yaitu ketika Anda istirahat dan dalam keadaan duduk atau berbaring.
Pengertian Tekanan darah yaitu tekanan yang ditimbulkan pada dinding arteri. Tekanan puncakterjadi ketika ventrikel berkontraksi dan disebut tekanan sistolik. Tekanan diastolik yaitu tekanan terendah yang terjadi ketika jantung beristirahat. Tekanan darah biasanya digambarkan sebagai rasio tekanan sistolik terhadap tekanan diastolik, dengan nilai remaja normalnya berkisar dari 100/60 hingga 140/90. Rata-rata tekanan darah normal biasanya 120/80.
Menurut Hayens, tekanan darah timbul ketika bersikulasi di dalam pembuluh darah. Organ jantung dan pembuluh darah berperan penting dalam proses ini dimana jantung sebagai pompa muskular yang menyuplai tekanan untuk menggerakkan darah, dan pembuluh darah yang mempunyai dinding yang lentur dan ketahanan yang kuat.
Mekanisme Pemeliharaan Tekanan Darah
Tekanan darah dikontrol oleh otak, sistem saraf otonom, ginjal, beberapa kelenjar endokrin, arteri dan jantung. Otak yaitu sentra pengontrol tekanan darah di dalam tubuh. Serabut saraf yaitu bab sistem saraf otonom yang membawa isyarat dari semua bab badan untuk menginformasikan kepada otak tentang tekanan darah, volume darah dan kebutuhan khusus semua organ. Semua warta ini diproses oleh otak dan keputusan dikirim melalui saraf menuju organ-organ badan termasuk pembuluh darah, isyaratnya ditandai dengan mengempis atau mengembangnya pembuluh darah. Saraf-saraf ini sanggup berfungsi secara otomatis.
Pada karenanya tekanan darah dikontrol oleh banyak sekali proses fisiologis yang bekerja bersamaan. Serangkaian prosedur inilah yang memastikan darah mengalir di sirkulasi dan memungkinkan jaringan mendapat nutrisi supaya sanggup berfungsi dengan baik. Jika salah satu prosedur mengalami gangguan, maka sanggup terjadi tekanan darah tingggi.
Pengukuran Tekanan Darah
Untuk mengukur tekanan darah maka perlu dilakukan pengukuran tekanan darah secara rutin. Pengukuran tekanan darah sanggup dilakukan secara pribadi atau tidak langsung.
- Pada metode langsung, kateter arteri dimasukkan ke dalam arteri. Walaupun hasilnya sangat tepat, akan tetapi metode pengukuran ini sangat berbahaya dan sanggup menimbulkan persoalan kesehatan lain. Bahaya yang sanggup ditimbulkan ketika pemasangan kateter arteri yaitu nyeri inflamasi pada lokasi penusukkan, bekuan darah alasannya tertekuknya kateter, perdarahan: ekimosis kalau jarum lepas dan tromboplebitis.
- Pengukuran tidak pribadi sanggup dilakukan dengan memakai sphygmomanometer dan stetoskop. Sphgmomanometer tersusun atas manset yang sanggup dikembangkan dan alat pengukur tekanan yang bekerjasama dengan ringga dalam manset. Alat ini dikalibrasi sedemikian rupa sehingga tekanan yang terbaca pada manometer seseuai dengan tekanan dalam milimeter air raksa yang dihantarkan oleh arteri brakialis. Adapun cara pengukuran tekanan darah dimulai dengan membalutkan manset dengan kencang dan lembut pada lengan atas dan dikembangkan dengan pompa. Tekanan dalam manset dinaikkan hingga denyut radial atau brakial menghilang. Hilangnya denyutan mengatakan bahwa tekanan sistolik darah telah dilampaui dan arteri brakialis telah tertutup.