Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengertian Dan Pola Puisi Kontemporer

Secara harfiah kontemporer artinya terkini. Jadi, yang dimaksud dengan puisi kontemporer ialah bentuk dari konvensi puisi terkini, atau komitmen para sastrawan dan kritikus sastra ihwal bentuk puisi yang sedang ada. Karena yang puisi kontemporer di Indonesia, maka disebut sebagai puisi kontemporer Indonesia.


Dilihat dari makna awalnya maka setiap ketika perkembangan puisi kontemporer juga penah mengalami perkembangan. Pada masanya puisi kontemporer di Indonesia pada tahun 1970 1980-an beredar puisi pamflet, yaitu puisi yang berisi protes-protes sosial yang panjang. Ada pula puisi balada, yang bercerita ihwal seorang tokoh dalam puisi yang ‘lengkap’ sehingga puisinya panjang. Kedua jenis puisi itu, (puisi pamflet dan puisi balada) bahwasanya bisa juga disebut sebagai puisi kontemporer, namun menurut konvensi (kesepakatan) puisi kontemporer dibatasi tetapi tidak hanya terbatas pada model puisi yang ditulis oleh Sutardji Calzoum Bachri.

Maka Pengertian Puisi Kontemporer dapat dirumuskan sebagai berikut:
Puisi kontemporer ialah puisi yang mempunyai kebebasan ekspresi, tidak terikat oleh ketentuan baris, bentuk, dan rima. Bahkan bebas menciptakan dan membentuk kata gres meskipun kata yang dipakai ialah kata yang tidak dikenal sebelumnya. Tujuan utama puisi kontemporer ialah untuk memberikan gagasan dan tujuan.

Berdasarkan klarifikasi di atas sanggup diketahui ciri-ciri puisi kontemporer ialah sebagai berikut:

Bentuk goresan pena atau tipografi yang yang unik, biasanya membentuk gambar yang sesuai dengan tema puisi.
Penulisan baris, kata, bait, tidak menyerupai puisi pada umumnya. Penulisan bait bebas mau memotong di mana dan ditulis di mana.
Terjadi kemacetan bunyai, bahkan tidak bisa dibaca. Hal ini dikarenakan hanya terdiri dari satu huruf, karakter konsonan saja, bahkan hanya tanda baca.
Menggunakan istilah yang tidak lazim, sanggup berupa gabungan kata yang tidak semestinya.
Biasanya berupa pengulangan kata, frasa, kelompok kata, dan buni.
Menggunakan percampuran bahasa, baik bahasa Indonesia maupun bahasa daerah.
Gaya bahasa paralelisme yang besar lengan berkuasa dirangkai dengan hiperbola yang berlebihan

Ciri-Ciri di atas sanggup dipadatkan lagi menjadi empat ciri khas puisi kontemporer yaitu:
Unsur bunyi
Unsur tipografi
Unsur enjambemen
Unsur kelakar

Pejelasan unsur puisi kontemporer:
Unsur suara menjadi unsur yang juga secara umum dikuasai dalam puisi kontemporer alasannya yang terpenting dalam sebuah puisi kontemporer ialah penggunaan suara yang kuat. Bunyi tidak hanya memperlihatkan keindahan, tetapi juga bisa memperlihatkan makna puisi.

Unsur tipografi juga saling mendukung dengan makna puisi. Misalnya puisi Tragedi Sihka Winka karya Surtardji Calzoum Bachri, bentuknya zig-zag hal ini mendukung pejalanan cinta dan perkawinan yang tidak lurus. Pasti jalannya sulit, harus zig-zag.

Unsur enjambemen, yaitu pemotongan atau pemenggalan kata yang sesuka pengarang. Masing-masing kalimat bahkan kata tidak lengkap. Hal ini dipakai untuk mendukung suara atau mendukung tiopgrafi.

Unsur kelakar, yang dimaksud dengan unsur kelakar ialah unsur kritik yang di luar dari biasanya. Meskipun tidak semua puisi kontemporer berupa kelakar, tetapi kelakar temasuk secara umum dikuasai dalam beberapa puisi kontemporer.

Adapun penyair yang identik dan ditokohkan dalam pola puisi kontemporer adalah:
Sutardji Calzoum Bachri, penyair ini terkanal berkat buku kumpulan puisi yang berjudul O, Amuk, dan O Amuk Kapak
Ibrahim Sattah, penyair ini populer berkat buku kumpulan puisi yang berjudul Hai Ti
Hamid Jabbar, penyair ini populer berkat buku kumpulan puisi yang berjudul Wajah Kita.

Baca Juga: Analisis Puisi Kontemporer Malam Idulfitri Bulan di Atas Kuburan

Jenis-Jenis Puisi Kontemporer

Karena puisi kontemporer berbasis pada kata yang bebas, maka pembagian jenis puisi kontemporer juga menurut kata yang digunakan. Berikut pembagiannya:

a. Puisi Mantra
Mantra intinya merupakan bentuk sastra lama. Namun, bentuk mantra muncul lagi dalam puisi kontemporer sesudah Sutardji Calzoum Bachri mengenalkannya. Puisi mantra ialah puisi yang disajikan (ditulis) untuk menjadikan pengaruh seakan-akan mempunyai kekuatan mistik dan menawarkan pengaruh kemanjuran.

Contoh Puisi Mantra

SEPISAUPA

Sepisau luka sepisau duri
Sepikul dosa sepukau sepi
Sepisau sedih serisau diri
Sepisasu sepi sepisau nyanyi

Sepisaupa sepisaupi
Sepisapanya sepikau sepi
Sepisaupa sepisaupi
Sepikul diri keranjang duri

Sepisaupa sepisaupi
Sepisaupa sepisaupi
Sepisaupa sepisaupi
Sampai pisau-Nya ke dalam nyanyi



b. Puisi Mbeling
Kata ‘mbeling’ berasal dari kata dalam bahasa Jawa, artinya: susah diatur, besinonim dengan ‘tambeng’. Karena menyalahi hukum puisi, maka puisi jenis ini disebut dengan puisi mbeling.

Ciri-ciri puisi mbeling antara lain: beisi kritik sosial dan kritik politik untuk keadaan dan kebijakan pemerintah; tak jarang juga dipakai untuk ‘menyerang’ penyair lain; dalam puisi mbeling yang diutamakan ialah kelakar (candaan)

Contoh:

KESEJUKAN

Kesejukan
Di tengah kota
Pasti AC
Kesejukan
Di tengah kampung
Sepoi angin
Yang satu
Membuang uang
Karena kebutuhan
Yang satu
Gratis menyehatkan



c. Puisi Mini Kata
Ada yang membedakan antara puisi mini kata dan puisi tanpa kata. Seharusnya tidak ada kata puisi yang tanpa kata. Media yang dipakai dalam puisi ialah kata. Adapun yang dipakai ialah kata-kata yang minim. Penggunaan kata yang sangat terbatas diikuti dengan tanda baca, huruf, dan garis.

Berikut pola puisi mini kata

MATI

--------------------m-----------------
-----------a---------------------------
---------------------------t------------
---------------i--------------i!!!!!!!!!!!


d. Puisi Konkret
Adalah puisi kontemporer yang mengutamakan bentuk tipografi yang konkret. Misalnya menulis kata cinta, maka bentuk yang dipakai ialah bentuk hati. Dengan dibuat olehkata cinta dan penggalannya (cin atau ta) yang berulang-ulang.

e. Puisi Suprakata
Puisi suprakata ialah puisi yang memakai kata-kata konvensional namun susunannya dibolak-balik sehingga memunculkan pengaruh baru. Seperti dalam puisi-puisi kontemporer yang lain, aspek suara lebih ditonjolkan.

Contoh:

PUISI JAMAN BAHARI

YA MERJA JARAMAYA
YA MARANI NIRMAYA
YA SILAPA PALASIYA
YA MIRADO RODAMIYA
YA MIDOSA SADOMINYA
YA DAYADA DAYUDAYA
YA SIYACA CAYSIYA
YA SIHAMA MAHASIYA


f. Puisi Kontemporer Multilingual
Adalah puisi yang tidak hanya memakai bahasa Indonesia. Dalam puisi dicampur-aduk antara bahasa Indonesia dengan bahasa daerah. Contoh dalam puisi berikut memakai bahasa Indonesia yang dipadukan dengan bahasa Jawa

Merapi
Merapi
Gagah kolam penguasa
Asap putih memayungimu
Lebat hutan pengawalmu
Sejarah laharmu awet kini

Merapi
Saumpamane kowe bisa nguri-uri
Kabeh sing kaleksana ing tanah Jawi
Prilakune manungsa
Bcik lan ora
Marang alam
Karunia sang Ilahi

Demikian klarifikasi singkat ihwal puisi kontemporer. Semoga bermanfaat. Mari tulis puisi kontemporer kita sendiri.