Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengertian Budaya Politik Serta Komponen Dan Tipenya

Pengertian Budaya Politik Serta Komponen dan tipenya. Budaya politik, merupakan pecahan dari kebudayaan masyarakat dengan ciri-ciri yang lebih khas. Istilah budaya politik mencakup duduk kasus legitimasi, pengaturan kekuasaan, proses pembuatan kebijakan pemerintah, acara partai-partai politik, sikap abdnegara negara, serta gejolak masyarakat terhadap kekuasaan yang memerintah. Berikut yaitu klarifikasi seputar pengertian budaya politik serta komponen budaya politik dan tipe budaya politik.

Definisi Budaya Politik

Budaya politik merupakan sistem nilai dan keyakinan yang dimiliki bersama oleh masyarakat. Namun, setiap unsur masyarakat berbeda pula budaya politiknya, menyerupai antara masyarakat umum dengan para elitenya. Seperti juga di Indonesia, berdasarkan Benedict R. O'G Anderson, kebudayaan Indonesia cenderung membagi secara tajam antara kelompok elite dengan kelompok massa.

Pengertian Budaya politik yaitu aspek politik dari nilai-nilai yang terdiri atas pengetahuan, watak istiadat, tahayul, dan mitos. Kesemuanya dikenal dan diakui oleh sebagian besar masyarakat. Budaya politik tersebut memperlihatkan rasionalisasi untuk menolak atau mendapatkan nilai-nilai dan norma lain.

Pengertian Budaya Politik Menurut Para Ahli

  1. Menurut Rusadi Sumintapura: Budaya politik tidak lain yaitu contoh tingkah laris individu dan orientasinya terhadap kehidupan politik yang dihayati oleh para anggota suatu sistem politik.
  2. Menurut Sidney Verba: Budaya politik yaitu suatu sistem kepercayaan empirik, simbol-simbol ekspresif dan nilai-nilai yang menegaskan suatu situasi dimana tindakan politik dilakukan.
  3. Menurut Austin Ranney: Budaya politik yaitu seperangkat pandangan-pandangan wacana politik dan pemerintahan yang dipegang secara bersama-sama; sebuah contoh orientasi-orientasi terhadap objek-objek politik.
  4. Menurut Gabriel A. Almond dan G. Bingham Powell, Jr.: Budaya politik berisikan sikap, keyakinan, nilai dan keterampilan yang berlaku bagi seluruh populasi, juga kecenderungan dan pola-pola khusus yang terdapat pada bagian-bagian tertentu dari populasi.

Komponen Budaya Politik

  1. Orientasi kognitif : yaitu berupa pengetahuan wacana dan kepercayaan pada politik, peranan dan segala kewajibannya serta input dan outputnya.
  2. Orientasi afektif : yaitu perasaan terhadap sistem politik, peranannya, para pemain drama dan penampilannya.
  3. Orientasi evaluatif : yaitu keputusan dan pendapat wacana obyek-obyek politik yang secara tipikal melibatkan standar nilai dan kriteria dengan isu dan perasaan.

Tipe-Tipe Budaya Politik

Berdasarkan Sikap Yang Ditunjukkan
  1. Budaya Politik Militan. Budaya politik dimana perbedaan tidak dipandang sebagai perjuangan mencari alternatif yang terbaik, tetapi dipandang sebagai perjuangan jahat dan menantang. Bila terjadi kriris, maka yang dicari yaitu kambing hitamnya, bukan disebabkan oleh peraturan yang salah, dan duduk kasus yang mempribadi selalu sensitif dan mengkremasi emosi.
  2. Budaya Politik Toleransi. Budaya politik dimana aliran berpusat pada duduk kasus atau wangsit yang harus dinilai, berusaha mencari konsensus yang masuk akal yang mana selalu membuka pintu untuk bekerja sama. Sikap netral atau kritis terhadap wangsit orang, tetapi bukan curiga terhadap orang.
  3. Budaya Politik Yang mempunyai Sikap Mental Absolut. Budaya politik yang mempunyai sikap mental yang diktatorial mempunyai nilai-nilai dan kepercayaan yang. dianggap selalu tepat dan tak sanggup diubah lagi. Usaha yang diharapkan yaitu intensifikasi dari kepercayaan, bukan kebaikan.
  4. Budaya Politik Yang mempunyai Sikap Mental Akomodatif. Struktur mental yang bersifat akomodatif biasanya terbuka dan sedia mendapatkan apa saja yang dianggap berharga. Ia sanggup melepaskan ikatan tradisi, kritis terhadap diri sendiri, dan bersedia menilai kembali tradisi berdasarkan perkembangan masa kini.

Berdasarkan Orientasi Politiknya
  1. Budaya politik parokial (parochial political culture), yaitu tingkat partisipasi politiknya sangat rendah, yang disebabkan faktor kognitif (misalnya tingkat pendidikan relatif rendah).
  2. Budaya politik kaula (subyek political culture), yaitu masyarakat bersangkutan sudah relatif maju (baik sosial maupun ekonominya) tetapi masih bersifat pasif.
  3. Budaya politik partisipan (participant political culture), yaitu budaya politik yang ditandai dengan kesadaran politik sangat tinggi.