Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Jamur (Sistem Reproduksi, Simbiosis, Dan Peranannya)

Jamur - Di sekitar daerah tinggal kalian, hidup aneka macam jenis jamur. Bahkan, tanpa kalian sadari, mungkin ada jamur yang tumbuh di badan kalian. Setelah kemarin membahas perihal Ciri-ciri dan pembagian terstruktur mengenai Jamur, pada kesempatan kali ini akan membahas mengenai Jamur - Reproduksi, Simbiosis, dan Peranannya. Semoga bermanfaat. Check this out!!!

Beraneka jenis jamur sanggup dikonsumsi, contohnya, jamur kuping dan jamur merang. Jamur-jamur tersebut sanggup dijadikan sop jamur atau beraneka kuliner yang lezat. Selain itu, jamur juga banyak dimanfaatkan untuk materi menciptakan obat.

Selain sanggup dimakan, ada juga jamur yang tidak sanggup dimakan, bahkan beracun. Dari teladan di atas, sanggup dikatakan bahwa ada jamur yang menguntungkan dan ada pula yang merugikan. Jamur yang merugikan ini terutama ialah jamur-jamur yang sanggup menyerang insan dan tanaman pertanian.

 mungkin ada jamur yang tumbuh di badan kalian Jamur (Sistem Reproduksi, Simbiosis, dan Peranannya)
Perkembangbiakan secara aseksual dan seksual pada Rhizopus stolonifer

A. Sistem Reproduksi Jamur

Secara alamiah, jamur sanggup berkembang biak dengan dua cara, yaitu secara aseksual dan seksual. Secara aseksual dilakukan dengan pembelahan, yaitu dengan cara sel membagi diri untuk membentuk dua sel anak yang serupa, penguncupan, yaitu dengan cara sel anak yang tumbuh dari penonjolan kecil pada sel inangnya atau pembentukan spora. Spora aseksual ini berfungsi untuk mengembangkan speciesnya dalam jumlah yang besar dengan melalui mediator angin atau air.

Ada beberapa macam spora aseksual, di antaranya menyerupai berikut.
  • Konidiospora, merupakan konidium yang terbentuk di ujung atau di sisi hifa. Ada yang berukuran kecil, bersel satu yang disebut mikrokonidium, sebaliknya konidium yang berukuran besar dan bersel banyak disebut makrokonidium.
  • Sporangiospora, merupakan spora bersel satu yang terbentuk dalam kantung yang disebut sporangium, pada ujung hifa khusus.

Ada dua macam sporangiospora yang tidak bergerak (nonmotil) disebut aplanospora dan sporangiospora yang sanggup bergerak sebab mempunyai flagela yang disebut zoospora.
  • Oidium/artrospora, yaitu spora bersel tunggal yang terbentuk sebab terputusnya sel-sel hifa.
  • Klamidospora, merupakan spora bersel satu, berdinding tebal, dan sangat resisten terhadap keadaan yang buruk. Spora ini terbentuk dari sel-sel hifa yang somatik.
  • Blatospora merupakan tunas/kuncup pada sel-sel khamir.

Perkembangbiakan secara seksual dilakukan dengan peleburan dua sel inti yaitu melalui kontak gametangium dan konjugasi. Kontak gametangium menjadikan terjadinya Singami, yaitu penyatuan sel dari dua individu.

Singami terjadi dalam tiga tahap, yaitu plasmogami, kariogami, dan meiosis. Pada tahap plasmogami, terjadi penyatuan dua protoplas membentuk sel yang mengandung dua inti yang tidak menyatukan diri selama pembelahan sel (stadium dikariot). Pada dikala bersamaan, terjadi pula pembelahan inti bersama. Setelah pembentukan benda buah, terjadilah peleburan sel haploid (kariogami) inti zigot yang diploid. Setelah ini, gres terjadi meiosis, yaitu pembelahan sel dan pengurangan jumlah kromosom menjadi haploid kembali.

Beberapa tipe spora seksual ialah askospora, basidiospora, zigospora, dan oospora.

Perkawinan jamur Ascomycota menghasilkan askospora. Basidiospora ialah spora yang dihasilkan oleh jamur Basidiomycota. Askospora terdapat di dalam askus dan berjumlah 8 spora, sedangkan basidiospora terdapat di dalam basidium dan berjumlah 4 spora.

B. Simbiosis pada Jamur

Sebagaimana kita ketahui sebelumnya pada artikel yang membahas ciri-ciri jamur, jamur bisa hidup sebagai benalu (mengambil kuliner dari inangnya) dan saprofit (mengambil kuliner dari sisa-sisa organisme yang telah mati). Selain itu, jamur juga bisa hidup dengan cara bersimbiosis yaitu dengan mengambil nutrisi berupa zat organik dari organisme lain dan organisme itu mendapat zat tertentu yang bermanfaat dari jamur tersebut. Berikut ini ialah bebera simbiosis pada jamur.

  1. Mikoriza
    Pohon pinus sanggup hidup dengan subur sebab terjadinya simbiosis antara jamur melalui hifanya yang masuk dalam akar tanaman pinus. Pinus akan mendapat air serta unsur-unsur hara dan jamur tersebut akan mendapat zat organiknya. Jamur ini dinamakan mikoriza. Jamur yang membentuknya biasanya dari golongan Zygomycota, Ascomycota, dan Basidiomycota.

  2. Lumut Kerak (Lichenes)
    Lumut kerak yang sering kita jumpai melekat pada pohon, watu yang berwarna keperakan sesungguhnya merupakan adonan miselium jamur yang di dalamnya terjalin sel-sel alga dan keduanya saling bersimbiosis mutualisme. Jamurnya ialah golongan Ascomycota atau Basidiomycota dengan alga hijau/Chlorophyta atau alga biru/Cyanophyta yang uniseluler.

    Lumut kerak merupakan sejenis alga yang mempunyai mempunyai klorofil sehingga beliau bisa melaksanakan fotosintesis yang akan menghasilkan makanan. Selanjutnya, kuliner tersebut dipakai oleh jamur untuk hidup dan tumbuh. Jamur melalui hifa-hifanya sanggup menyerap dan menyimpan air dan mineral yang juga akan dipakai oleh alga. Jadi, keduanya saling membutuhkan.

C. Peranan Jamur dalam Kehidupan Manusia

Peranan jamur dalam kehidupan insan sangat banyak, ada yang merugikan dan ada yang menguntungkan. Jamur yang menguntungkan antara lain, sebagai berikut.
  • Khamir Saccharomyces mempunyai kegunaan sebagai fermentor dalam industri keju, roti, dan bir.
  • Penicillium notatum mempunyai kegunaan sebagai penghasil antibiotik.
  • Higroporus dan Lycoperdon perlatum mempunyai kegunaan sebagai dekomposer.
  • Volvariella volvacea (jamur merang) mempunyai kegunaan sebagai materi pangan berprotein tinggi.
  • Rhizopus dan Mucor mempunyai kegunaan dalam industri materi makanan, yaitu dalam pembuatan tempe dan oncom.

Sementara itu, jamur yang merugikan, antara lain, sebagai berikut.
  • Pneumonia carinii menjadikan penyakit pneumonia pada paruparu manusia.
  • Albugo merupakan benalu pada tanaman pertanian.
  • Candida sp. penyebab keputihan dan sariawan pada manusia.

BACA JUGA
1. Jenis-jenis Jamur
2. Ciri-ciri Jamur

Semoga artikel tersebut di atas perihal Jamur, semoga bisa bermanfaat bagi sobat sekalian. Apabila ada dari sobat yang menemukan kesalahan baik berupa penulisan maupun pembahasan, mohon kiranya kritik dan saran yang membangun untuk kemajuan bersama. Jangan lupa share (bagikan) ke teman-teman lainnya juga ya. Terima kasih ^^ Maju Terus Pendidikan Indonesia ^^

Ayo kirimkan karya sobat berupa puisi, info unik, cerpen, cerbung, dan lainnya di Mading . Dan jadikan karya sobat dibaca oleh ribuan orang setiap harinya. Buruan, kirim yang banyak!!!

Sumber http://www.zonasiswa.com