Pengertian Dan Rumus Kalor Jenis Serta Pola Soal Kalor Jenis
Berikut ini yaitu pembahasan wacana pengertian kalor jenis, rumus kalor jenis, pola soal kalor jenis, daftar kalor jenis beberapa zat, dan rumus jumlah kalor yang diharapkan untuk menaikkan suhu.
Setelah kau mengetahui perubahan suhu selama pemanasan sebagai salah satu faktor yang memengaruhi bayaknya kalor untuk menaikkan suhu suatu zat, maka dari acara berikut ini kau akan memahami faktor lainnya.
Ketika memanaskan air semakin usang waktunya semakin tinggi kenaikan suhunya, dan semakin tinggi suhunya semakin banyak pula energi kalor yang diperlukannya. Dengan demikian perubahan suhu kuat terhadap banyaknya energi kalor yang diperlukan.
Selain perubahan suhu, ada dua faktor lagi yang sanggup memengaruhi banyaknya energi kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu zat. Berikut ini uraian dua faktor yang lainnya itu.
Banyaknya benda yang dipanaskan pada umumnya dinyatakan dengan massa benda. Massa benda dilambangkan dengan m dengan satuan kilogram (kg). Maka, banyaknya kalor yang dibutuhkan (Q) sebanding dengan massa benda.
Banyaknya kalor yang diharapkan antara air dan minyak goreng yang sama massanya akan berbeda. Minyak goreng akan lebih cepat panas dibandingkan air, sehingga kalor yang dibutuhkan air intuk mencapai suhu tersebut, lebih banyak. Dengan demikian faktor ketiga yang memengaruhi jumlah kalor yang dibutuhkan yaitu jenis zat.
Banyaknya kalor yang diharapkan setiap kilogram zat untuk menaikkan suhu satu Kelvin disebut kalor jenis. Banyaknya kalor yang diharapkan untuk menaikkan suhunya sebanding dengan kalor jenis benda itu. Kalor jenis dilambangkan dengan c, dan banyaknya kalor dengan Q.
Besarnya kalor jenis pada beberapa zat berbeda-beda. Satuan kalor jenis dalam SI yaitu joule per kilogram Kelvin (J/kg.K), atau dalam joule per kilogram derajat Celsius (J/kg°C). Besarnya kalor jenis pada beberapa zat sanggup kau amati pada tabel berikut.
Dengan demikian, kalor yang diharapkan untuk menaikkan atau menurunkan suhu benda bergantung kepada massa (m) dengan satuannya kilogram (kg), kalor jenis (c) dengan satuannya J/kg.K atau J/kg °C, dan perubahan suhu (DT) dengan satuannya Kelvin atau °C.
Jawaban:
Diketahui:
– massa besi (m) = 500 gram = 0,5 kg
perubahan suhu (DT) = suhu simpulan – suhu awal
= 300 K – 310 K
= –10 K, berarti negatif besi melepaskan energi kalor.
– kalor jenis (c) = 450 J/kg.K
Yang ditanyakan:
– Banyak kalor yang dilepaskan besi (Q) ..... joule
Maka:
Q = m.c. DT
= 0,5 x 450 x (–10)
= –2.250 joule, alasannya yaitu bernilai negatif, maka besi itu melepaskan kalor sebesar 2.250 joule.
Besi contohnya dimasukkan ke dalam kalorimeter. Dengan memperhatikan perubahan suhu pada termometer, kau sanggup menghitung persamaan tadi.
Baca juga: Rumus perubahan suhu Sumber https://www.berpendidikan.com
Setelah kau mengetahui perubahan suhu selama pemanasan sebagai salah satu faktor yang memengaruhi bayaknya kalor untuk menaikkan suhu suatu zat, maka dari acara berikut ini kau akan memahami faktor lainnya.
Ketika memanaskan air semakin usang waktunya semakin tinggi kenaikan suhunya, dan semakin tinggi suhunya semakin banyak pula energi kalor yang diperlukannya. Dengan demikian perubahan suhu kuat terhadap banyaknya energi kalor yang diperlukan.
Selain perubahan suhu, ada dua faktor lagi yang sanggup memengaruhi banyaknya energi kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu zat. Berikut ini uraian dua faktor yang lainnya itu.
Kalor Jenis
Sebagaimana kita ketahui bahwa waktu yang diharapkan untuk menaikkan suhu zat cair dipengaruhi oleh jumlah zat cair. Semakin banyak zat cair maka semakin usang waktu yang diharapkan untuk menaikkan suhu zat. Dengan demikian, kalor yang diharapkan lebih banyak.Banyaknya benda yang dipanaskan pada umumnya dinyatakan dengan massa benda. Massa benda dilambangkan dengan m dengan satuan kilogram (kg). Maka, banyaknya kalor yang dibutuhkan (Q) sebanding dengan massa benda.
Banyaknya kalor yang diharapkan antara air dan minyak goreng yang sama massanya akan berbeda. Minyak goreng akan lebih cepat panas dibandingkan air, sehingga kalor yang dibutuhkan air intuk mencapai suhu tersebut, lebih banyak. Dengan demikian faktor ketiga yang memengaruhi jumlah kalor yang dibutuhkan yaitu jenis zat.
Banyaknya kalor yang diharapkan setiap kilogram zat untuk menaikkan suhu satu Kelvin disebut kalor jenis. Banyaknya kalor yang diharapkan untuk menaikkan suhunya sebanding dengan kalor jenis benda itu. Kalor jenis dilambangkan dengan c, dan banyaknya kalor dengan Q.
Besarnya kalor jenis pada beberapa zat berbeda-beda. Satuan kalor jenis dalam SI yaitu joule per kilogram Kelvin (J/kg.K), atau dalam joule per kilogram derajat Celsius (J/kg°C). Besarnya kalor jenis pada beberapa zat sanggup kau amati pada tabel berikut.
Tabel: Daftar Kalor Jenis beberapa Zat |
Dengan demikian, kalor yang diharapkan untuk menaikkan atau menurunkan suhu benda bergantung kepada massa (m) dengan satuannya kilogram (kg), kalor jenis (c) dengan satuannya J/kg.K atau J/kg °C, dan perubahan suhu (DT) dengan satuannya Kelvin atau °C.
Rumus Kalor Jenis
Hubungan antara banyaknya kalor (Q), massa benda (m), kalor jenis (c), dan perubahan suhu (DT) sanggup dinyatakan dengan persamaan:Q = m.c.DT
Contoh Soal Kalor Jenis
Sepotong besi 500 gram mempunyai suhu 310 K. Besi itu dibiarkan sampai mencapai suhu kamar sekitar 300 K. Kalor jenis besi 450 J/ kg.K. Hitunglah kalor yang dilepaskan!Jawaban:
Diketahui:
– massa besi (m) = 500 gram = 0,5 kg
perubahan suhu (DT) = suhu simpulan – suhu awal
= 300 K – 310 K
= –10 K, berarti negatif besi melepaskan energi kalor.
– kalor jenis (c) = 450 J/kg.K
Yang ditanyakan:
– Banyak kalor yang dilepaskan besi (Q) ..... joule
Maka:
Q = m.c. DT
= 0,5 x 450 x (–10)
= –2.250 joule, alasannya yaitu bernilai negatif, maka besi itu melepaskan kalor sebesar 2.250 joule.
Kalorimeter
Selain dengan memakai rumus, untuk mengetahui banyaknya kalor yang diterima atau yang dilepaskan benda sanggup memakai alat yang disebut kalorimeter.Besi contohnya dimasukkan ke dalam kalorimeter. Dengan memperhatikan perubahan suhu pada termometer, kau sanggup menghitung persamaan tadi.
Baca juga: Rumus perubahan suhu Sumber https://www.berpendidikan.com