Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengertian Artikula (Kata Sandang), Jenis-Jenis, Dan Contohnya

Berikut ini merupakan klarifikasi mengenai pengertian artikula, jenis-jenis artikula, dan teladan penggunaannya dalam kalimat. Istilah lainnya yaitu kata sandang


Pengertian Artikula
Artikula yaitu kata kiprah yang berfungsi untuk membatasi makna nomina. Jadi, nomina yang awalnya bersifat umum, dibatasi maknanya dengan diawali oleh artikula atau kata sandang. Dalam bahasa Arab fungsi artikula atau kata sandang ini seakan-akan dengan fungsi ‘al’.


Penjelasan dan Contoh Penggunaan Kata Sandang si, sang, para


Dalam bahasa Indonesia  ada tiga kelompok artikula yaitu artikula atau kata sandang yang bersifat gelar, artikula atau kata sandang yang mengacu pada makna kelompok, dan artikula atau kata sandang yang menominalkan.

Berikut ini penjelasannya:

1. Artikula (Kata Sandang) yang Bersifat Gelar

Artikula (kata sandang) yang bersifat gelar pada umumnya bertalian dengan orang atau hal yang dianggap bermartabat dan sangat dihormati. Berikut ini jenis-jenis artikula (kata sandang) gelar:

a. sang
untuk insan atau benda unik dengan maksud untuk meninggikan martabat; kadang kala juga digunakan dalam gurauan atau sindiran.

Contoh:
-       Sang Juara, Chirs John, sanggup mengalahkan lawannya dalam 10 ronde.
-       Sang Merah Putih berkibar gagah perkasa di ujung tiang itu.
-       Sang suami  mengapa tidak diajak?
-       Karena pertanyaan siswanya sangat berbobot, sang guru justru sangat gembira pada muridnya.

b. sri
untuk insan yang mempunyai martabat tinggi dalam keagamaan atau kerajaan.

Contoh:
-       Tidak usang lagi Sri Paus  Fransiskus akan berkunjung ke Australia.
-       Baru saja Sri Paduka Raja datang dan disambut dengan meriah.

c. hang
untuk pria yang dihormati dan pemakaiannya terbatas pada nama tokh dalam dongeng sastra lama. Misalnya Hang Tuah.

Contoh:
-       Segera Hang Tuah pergi merantau.
-       Hang Upin dan Hang Ipin melawan para perompak.

d. dang
untuk perempuan yang dihormati dan pemakaiannya terbatas pada nama tokoh dalam dongeng lama.

Contoh:
-       Dang Merdu adalah tokoh populer dalam hikayat sastra Melayu.


2. Artikula (Kata Sandang) yang Mengacu ke Makna Kelompok

Artikula (kata sandang) yang megnacu ke makna kelompok atau makna kolektif yaitu para. Karena artikul aitu mengisyararkan ketaktunggalan, maka nomina yang diiringinya tidak dinyatakan dalam bentuk kata ulang. Jadi, untuk menyatakan kelompok guu sebagai satu kesatuan bentuk yang dipakai  yaitu bentuk ‘para guru’ bukannya ‘para guru-guru’ ini bentuk taksa.

Para digunakan untuk menegaskan bahwa mankan kelompok bagi manusi yang mempunyai kesamaan sifat tertentu, khusunya yang berkaitan dengan pekerjaan atau kedudukan, atau kondisi. Dengan demikian sanggup diketahui bentuk para ilmuwan, para guru, para petani, para hadirin.

Akan tetapi, kata para tidak sanggup disandingkan dengan bentuk nomina yang spesifik contohnya para anak, para orang, dan para manusia.

Selain para juga ada bentuk kaum dan umat yang maknanya seakan-akan dengan para dan sanggup disebut sebagai artikula. Akan tetapi kaum dan umat penggunannya lebih spesifik dan tidak sanggup saling menggantikan dengan para.

Contoh:
-       Perayaan HUT PGRI diikuti oleh para guru di seluruh Indonesia.
-       Istighosah kubro diikuti oleh kaum nahdliyin.


3. Artikula yang Menominalkan

Di samping artikla yang menyatakan gelar dan makna kelompok, ada artikul atau kata sandang yang menominalkan. Kata sandang yang menominalkan maksudnya kata sandang yang sanggup mengatakan arti jumlah. Arti jumlah yang dihasilkan oleh satu artikul (kata sandang) sanggup berbeda, sanggup tunggal, sanggup pula jamak, bergantung pada konteks kalimatnya.

Contoh:
-       Aku tak hingga hati melihat si miskin mengambil masakan dari tong sampah.

Si Miskin dalam kalimat di atas mengatakan arti tunggal. Maknanya satu orang miskin.


-       Jika BBM naik, maka si miskin yang mengalami tekanan ekonomi sangat parah.

Si Miskin dalam kalimat di atas mengatakan arti banyak atau umum atau generik, yaitu semua orang miski.

Artikula si  dipakai untuk pada nama orang dan membentuk nomina dari adjektiva atau verba. Dalam bahasa Indonesia formal untuk mengiringi pronomina dia. Beriku ini yaitu teladan pemakainnya dalam kalimat:

-       Si Amat akan meminang si Halimah bulan ini.
-       Aduh, cantiknya si hitam manis ini.
-       Si tersangka tidak sanggup ditemui oleh pengacaranya.
-       Mengapa si beliau tidak kau ajak untuk ikut?

Artikula (kata sandang) si juga digunakan untuk mengatakan perasaan negatif dari pembaca yang mengenal orang yang dimaksud. Apabila orang yang tidak disukai. Misalnya namanya Suratmi, maka ada kalimat: Ini semua gara-gara si Suratmi. Jadi, kata sandang si digunakan untuk mengatakan ketidaksukaan.

Berikut rangkuman mengenai arti kata sandang si.

1. Di depan nama diri pada ragam dekat datu krang hormat. Contoh: Si Ali, Si Toni, Si Bedu.

2. Di depan kata untuk mengkhususkan orang yang melaksanakan sesuatu atau terkena sesuatu. Contoh: si pengirim, si alamat, si tersangka.

2. Di depan nomina untuk digunakan menjadi timangan, panggilan, atau ejekan. Sesuatu yang disebut itu memunyai sifat atau mirip. Contoh: si belang, si bungsu, si kumis.

4. Dalam bentuk verba yang mengambarkan dirinya menjadi bersifat tertentu. Dalam bentuk ini, si ditangkai dengan imbuhan. Contoh: bersitegang, bersikukuh, bersimaharajalela, bersikeras, bersilengah.

5. Pada aneka macam nama tumbuhan dan binatang. Fungsinya untuk mengorangkan. Contoh: simalakma, sidingin, siangit, sibusuk, sikudomba, sigasir, sikikih, siamang.


Kata yang juga termasuk dalam kata sandang (artikula) yang menominalkan.  Kata yang bermakna ganda dalam sintaksis. Sebagai artikula (kata sandang) yang membentuk frasa verba, adjektiva, atau kelas kata yang lain yang bersifat takrif atau definitif. Sifat yang sama juga akan muncul jikalau yang mengantarai nmina dengan pewatasnya. Di samping itu, kata yang juga menjadi pengantar klausa relatif.

Contoh:
-       Yang terhormat, yang mulia, yang bekepengtingan
-       Yang buta, yang kaya, yang panjang
-       Yang laki-laki, yang perempuan,
-       Yang pertama, yang kesepuluh
-       Yang ini, yang lain, yang mana

-       Pak Marto bekerja di perusahaan yang swasta.

-       Ibu Rayanti membeli pakaian yang mahal.

SSilahkan Baca Penjelasan Tentang Kata Tugas yang Lain. Baca Di Sini.