Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Analisis Pementasan Drama

Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat tiba di blog . Senang sekali rasanya kali ini sanggup kami bagikan bahan bahasa indonesia kelas 9 semester 2 : Analisis Pementasan Drama.

Analisis Pementasan Drama

1. Membahas dan Menilai Pementasan Drama

Pada kegiatan ini, kau diminta untuk memberikan evaluasi pementasan sebuah drama. Aspek yang dinilai dalam pementasan drama meliputi:
a. Tata Panggung
Tata panggung merupakan daerah latar sebuah drama dimainkan. Tata panggung
merupakan pendukung keberhasilan suatu pementasan drama.
b. Tata busana
Keberhasilan seorang pelaku memerankan lakon didukung busana atau kostum. Perlu dipertimbangkan bahwa busana atau kostum harus diubahsuaikan dengan karakter masing-masing tokoh.
c. Ekspresi Pemeran
Penjiwaan yang total dari para bintang film dalam memerankan tokoh yang mereka mainkan akan menjadi kunci penentu keberhasilan sebuah pentas drama.

Dalam memperlihatkan evaluasi terhadap pementasan drama, evaluasi haruslah:

a. Objektif dan Santun
Objektif berarti tanpa dipengaruhi rasa suka atau tidak terhadap lakon maupun para pelakon drama tersebut. Satu hal yang tak boleh dilupakan ialah sampaikan evaluasi yang objektif tadi dengan penuh kesantunan supaya objek yang kita nilai dengan nrimo sanggup mendapatkan hasil penilaian.

b. Pembicaraan yang komunikatif dan Lancar
Kunci keberhasilan sebuah acara berbicara di depan umum ialah bahasa pembicaraan yang gampang dipahami pendengar dan penyampaian pembicaraan yang lancar. Ketidaksiapan pembicara atau adanya demam panggung, rasa takut yang berlebihan menghadapi pendengar. Hal ini jangan pernah terjadi dalam diri kita.

2. Menulis Naskah Drama menurut Cerpen

Cerpen, novel, dan drama mempunyai beberapa kesamaan. Pertama, cerpen dan novel sama-sama berbentuk cerita. Kedua, novel sering pula disajikan dalam bentuk obrolan ibarat halnya drama. Nah, untuk mengubah cerpen ke dalam naskah drama, kita perlu memerhatikan tema, karakter tokoh, latar, dan rangkaian ceritanya.
Selain itu, ada tiga unsure drama yang dilarang dilupakan, yakni:
a. Tokoh ialah pelaku yang mempunyai peranan besar dalam drama. Sifatnya bias protagonis
ataupun tritagonis,
b. Wawancang ialah obrolan yang harus diucapkan oleh tokoh,
c. Kramagung ialah petunjuk perilaku, tindakan yang haru dilakukan oleh tokoh. Bagian ini
biasanya memakai abjad miring atau bertanda kurung.

3. Menulis Naskah Drama menurut Peristiwa Nyata

Seperti penulisan karya sastra lain, naskah drama juga terkadang sanggup ditulis menurut insiden yang pernah dialami oleh penulisnya. Peristiwa tersebut tentunya telah diubah dan diubahsuaikan dengan bentuk nakah drama.
Beberapa hal yang terkait dengan penulisan drama adalah:
a. Kalimat yang dipakai harus komunikatif dan efektif,
b. Dialog harus ditulis dengan ragam bahasa yang sempurna sesuai dengan siapa yang berbicara, daerah pembicaraan itu berlangung, dan persoalan yang dibicarakan,
c. Harus dibedakan dengan terang antara prolog, epilog, obrolan dan monolog.
- Prolog ialah kata pendahuluan dalam lakon drama,
- Epilog ialah kata penutup yang mengakhiri pementasan drama,
- Dialog ialah percakapan para pemain,
- Monolog ialah percakapan seorang pemain dengan dirinya sendiri. 

Sumber http://www.artikelmateri.com