Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kata-Kata Mutiara Ucapan Selamat Tahun Baru

Berikut ini merupakan pembahasan perihal ucapan selamat tahun baru, kata-kata tahun baru, kata mutiara tahun gres dan kata-kata ucapan tahun baru, baik tahun gres masehi maupun tahun gres Islam (tahun gres hijriah) sekaligus tahun gres imlek dan liburan tahun baru.

Hukum Ucapan Selamat Tahun Baru

Pada pembahasan kali ini akan diangkat perihal aturan mengucapkan selamat tahun gres berdasarkan Agama Islam.

Komisi Fatwa Saudi Arabia, Al Lajnah Ad Daimah lil Buhuts Al ‘Ilmiyyah wal Ifta’ ditanya,

“Apakah boleh mengucapkan selamat tahun gres Masehi pada non muslim, atau selamat tahun gres Hijriyah atau selamat Maulid Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam? ”

Al Lajnah Ad Daimah menjawab,

لا تجوز التهنئة بهذه المناسبات ؛ لأن الاحتفاء بها غير مشروع

“Tidak boleh mengucapkan selamat pada perayaan semacam itu alasannya ialah perayaan tersebut ialah perayaan yang tidak masyru’ (tidak disyari’atkan).”

Wa billahit taufiq, wa shallallahu ‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘alihi wa shohbihi wa sallam.
Yang menandatangani ajaran ini:

Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdillah Alu Syaikh selaku ketua; Syaikh ‘Abdullah bin Ghudayan, Syaikh Sholih Al Fauzan, Syaikh Bakr Abu Zaid selaku anggota.

[Soal pertama dari Fatwa no. 20795 (Sumber: rumaysho.com)
Berikut ini merupakan pembahasan perihal ucapan selamat tahun gres Kata-kata Mutiara Ucapan Selamat Tahun Baru
Foto: Gambar Kata-kata Mutiara Ucapan Selamat Tahun Baru

Hukum Ucapan Selamat Tahun Baru Hijriyah

Adapun khusus untuk aturan mengucapkan selamat tahun gres hijriyah atau menjawab ucapan selamat tahun gres hijriyah, maka Di bawah ini kami mengutip beberapa ajaran ulama kibar dalam hal ini:

1. Syeikh Ibnu Bazz rahimahullah pernah ditanya:

Kami pada permulaan tahun gres hijriyah, dan sebagian orang saling bertukar ucapan selamat tahun gres hijriyah, mereka mengucapkan: (setiap tahun biar kalian dalam kebaikan), maka apa aturan syar’ie terkait ucapan selamat ini?

Jawaban:

Ucapan selamat tahun gres hijriyah kami tidak mengetahui dasarnya dari para salaful shalih, dan saya tidak mengetahui satupun dalil dari sunah maupun kitabullah yang memperlihatkan pensyariatannya, tetapi siapa saja yang memulaimu dengan ucapan itu maka tidak mengapa kau menjawabnya mirip itu, jikalau dia mengatakan: setiap tahun biar anda dalam kebaikan maka tidak mengapa kau menjawabnya biar anda mirip itu kami memohon kepada Allah bagi kami dan bagimu setiap kebaikan atau semacamnya, adapun memulainya maka saya tidak mengetahui dasarnya.

2. Syeikh Ibnu Utsaimin rahimahullah pernah ditanya mengenai ucapan selamat tahun gres hijriyah:

Pertanyaan: Syeikh yang mulia! anda membahas perihal tahun baru, maka apa aturan ucapan selamat tahun gres hijriyah? Dan apa kewajiban kita terhadap mereka yang mengucapkan selamat?

Beliau menjawab:

Jika seseorang mengucapkan selamat kepadamu maka jawablah, tapi jangan kau memulainya, inilah pendapat yang benar dalam problem ini, contohnya seandainya seseorang mengucapkan kepadamu: kau mengucapkan selamat tahun gres kepadamu, maka dijawab: biar Allah mengucapkan selamat kebaikan untukmu dan menjadikannya tahun kebaikan dan keberkahan.

Tetapi jangan kau memulainya, alasannya ialah saya tidak mengetahui adanya riwayat dari para salaful shalih bahwa mereka dahulu mengucapkan selamat tahun gres hijriyah, bahkan ketahuilah bahwa para salaf belum mengakibatkan bulan Muharram sebagai awal tahun gres kecuali pada masa khilafah Umar bin Khattab radhiyallahu anhu.
(Pertemuan bulanan ke 44 diakhir tahun 1417 H).

Dan dia juga pernah ditanya: 

Syeikh yang mulia, apa pendapat anda mengenai tukar menukar ucapan selamat pada awal tahun gres hijriyah?

Jawaban:

Saya beropini bahwa memulai ucapan selamat pada awal tahun gres hijriyah tidak mengapa, namun tidak disyariatkan dalam artian: kami tidak menyampaikan kepada orang: sebenarnya disunahkan bagi kalian untuk saling memberikan ucapan selamat, tetapi jikalau mereka melakukannya tidak mengapa, namun sepatutnya juga apabila dia mengucapkan selamat tahun gres supaya memohon kepada Allah supaya menjadikannya tahun kebaikan dan keberkahan, kemudian orang lain menjawabnya. Inilah pendapat kami dalam problem ini yang merupakan perkara kebiasaan dan bukan termasukan perkara ibadah.
(pertemuan terbuka ke: 93 hari Khamis tanggal 25 bulan Dzul Hijjah tahun 1415H).

Dan dia juga pernah ditanya: 

Apakah boleh mengucapkan selamat awal tahun baru?

Beliau menjawab:

Ucapan selamat dengan kedatangan tahun gres hijriyah tidak ada dasarnya dari perbuatan para salaful shalih, maka kau jangan memulainya, tetapi jikalau seseorang mengucapkan selamat kepadamu jawablah, alasannya ialah ini sudah menjadi kebiasaan ditengah-tengah manusia, meskipun phenomena ini kini berkurang, alasannya ialah Alhamdulillah sebagian orang sudah memahaminya, padahal sebelumnya mereka saling bertukar kartu ucapan selamat tahun gres hijriyah.

Penanya: 

Apa suara ucapan yang saling disampaikan manusia?

Beliau menjawab:

Yaitu mereka mengucapkan selamat atas datannya tahun baru, dan kami memohon kepada Allah mengampuni yang telah berlalu pada tahun kemarin, dan supaya memperlihatkan donasi kepadamu untuk menghadapi masa depan atau semacam itu.

Penanya:

Apakah diucapkan: setiap tahun biar kalian dalam kebaikan?

Beliau menjawab: 

Tidak, setiap tahun biar kalian dalam kebaikan tidak diucapkan dalam Idul Adha maupun Idul Fitri atau di tahun baru.
(perjumpaan terbuka ke: 202 pada hari Khamis tanggal 6 Muharram tahun 1420H).

3. Syeikh Shalih Al-Fauzan hafidhohullah pernah ditanya:

Syeikh yang mulia biar Allah memperlihatkan anda taufik, kebanyakan insan saling bertukar ucapan selamat tahun gres hijriyah, maka apa aturan ucapan selamat atas kedatangannya? Diantara ucapan mereka: biar menjadi tahun bahagia, atau ucapan mereka: biar kalian setiap tahun dalam kebaikan, apakah ini disyariatkan?

Jawaban:

“Ini ialah bid’ah, ini bid’ah dan ibarat ucapan selamat orang-orang Kristen dengan tahun gres masehi, dan ini sesuatu yang tidak pernah dilakukan para salaf, dan juga tahun gres hijriyah ialah istilah para sahabat radhiyallahu anhum untuk penaggalan muamalat saja, mereka tidak menganggapnya hari raya dan mereka mengucapkan selamat atasnya atau, ini tidak ada dasarnya, para sahabat menjadikannya untuk penanggalan muamalat dan mengatur muamalat saja.”

4. Fatwa Syeikh Abdul Karim Al-Khidhir mengenai ucapan selamat tahun gres hijriyah:

Doa kepada seorang muslim dengan doa umum yang lafalnya tidak diyakini sebagai ibadah dalam beberapa peringatan mirip hari-hari raya tidak mengapa, apalagi apabila maksud dari ucapan selamat ini untuk menumbuhkan kasih sayang, menampakkan kegembiraan dan keceriaan pada wajah muslim lain. Imam Ahmad rahimahullah berkata: saya tidak memulai ucapan selamat, jikalau seseorang memulaiku dengan ucapan selamat maka saya suka menjawabnya alasannya ialah menjawan ucapan selamat wajib, adapun memulai ucapan selamat tidak ada sunah yang diperintahkan dan juga bukan termasuk perkara yang dilarang.

Kesimpulan

Dari beberapa ajaran diatas sanggup dipahami bawa para ulama kibar sebagian membolehkan menjawab ucapan selamat saja tidak untuk memulainya, namun kita tidak menganggapnya perkara bid’ah yang besar alasannya ialah hal itu lebih kepada budbahasa kebiasaan bukan diyakini sebagai ibadah yang disyariatkan.

Tapi sebaiknya kita menjelaskan kepada umat bahwa hal itu tidak ada dasarnya sehingga mereka tidak berlebih-lebihan dalam ucapan selamat, alasannya ialah kuatir terjatuh dalam perkara bid’ah dan ibarat kaum nasrani sebagaimana ajaran Syeikh Shalih Al-Fauzan hafidohullah.

Namun kita tidak disyariatkan untuk merayakannya mirip kita merayakan hari-hari raya alasannya ialah perayaan sebagai bentuk ibadah dan ibadah sifatnya tauqifiyah.(Sumber: eramuslim.com)

Baca juga: Ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri
Sumber https://www.berpendidikan.com